Rabu, 11 Februari 2009

” Tolak Dolar dan Poundsterling ”

” Tolak Dolar dan Poundsterling ”

Oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal AlBantani al-Jawy

Seruan untuk memboikot produk AS juga membahana di Arab Saudi.

ROL, KUALA LUMPUR -- Masyarakat dunia sangat geram dengan sikap Amerika Serikat (AS) yang terus-menerus menyokong tindakan biadab Israel. Tapi bagaimana cara menghentikan AS? Tak harus dengan rudal atau bom. Aksi boikot, jika dilakukan secara kompak dalam cakupan yang luas, juga bisa menjadi senjata yang tak kalah efektif.

Hal ini pula yang ada dalam pikiran mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad. Itu mengapa, Selasa (1/8) malam, ia dengan lantang mendesak masyarakat internasional untuk menangguhkan semua transaksi yang menggunakan dolar AS dan poundsterling Inggris. Mantan orang kuat Malaysia ini mengatakan, hal itu merupakan salah satu cara untuk menekan Washington dan London agar mengakhiri agresi Israel di Lebanon.

''Saya meminta kepada masyarakat internasional untuk melakukan aksi sederhana. Tolak dolar dan poundsterling. Hal ini akan menimbulkan kekacauan ekonomi di seluruh dunia, tetapi ini adalah sebuah harga yang harus kita bayar dan ini akan bersifat sementara,'' kata Mahathir melalui sebuah pernyataannya. ''Sampai kita melakukan hal ini, poros Israel-AS-Inggris akan terus maju hingga ke Suriah dan Iran dan negara lain yang mereka tuduh melindungi teroris,'' lanjutnya.

Pernyataan ini dikeluarkan Mahathir menjelang digelarnya sidang khusus Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengenai situasi di Lebanon dan Palestina di Kuala Lumpur, Kamis (3/8). Namun di mata Mahathir, pertemuan yang bakal dihadiri 17 pemimpin negara dari 52 anggota OKI itu merupakan pertemuan yang sia-sia.

Sementara itu, seruan boikot juga membahana di Arab Saudi. Masyarakat Saudi kini giat menyebar kampanye melalui layanan pesan singkat (SMS) dan internet untuk memberi dukungan kepada Palestina dan Lebanon. Isi kampanye itu, mengajak siapa saja agar mengintensifkan senjata berupa pemboikotan semua produk AS mulai tanggal 10 Rajab yang bertepatan dengan hari Jumat, 4 Agustus 2006.

Di antara SMS yang berseliweran di telepon genggam itu, salah satunya berbunyi: Satu riyal yang Anda belanjakan untuk produk AS, adalah satu butir peluru yang ditembakkan ke jantung rakyat Lebanon atau Palestina. Beberapa SMS lain berbunyi: Jika pemerintah tidak bersikap tegas, maka pemboikotanlah senjata kita, Boikot produk AS sejak tanggal 10 Rajab (Jumat pekan ini), dan Berjihadlah dengan menyebarkan pesan ini. Khalid Sulaiman, salah satu aktivis yang gencar menyebar SMS itu mengatakan, tak ada alasan khusus terkait dengan pemilihan tanggal. Tanggal itu, lanjutnya, hanya merupakan usaha agar aksi pemboikotan berlangsung serentak.

Shalih Rabian, dosen Ilmu Komunikasi di Fakultas Dakwah Universitas Malik Saud, mengatakan, aksi boikot merupakan jawaban rakyat untuk mendukung perlawanan Hizbulloh dan Hamas kepada Zionis Israel. Aksi ini, tegas Rabian, juga jawaban atas sikap dunia yang tidak bertindak apapun terhadap aksi pembantaian di Lebanon dan Palestina. ''Pemboikotan adalah senjata efektif yang bisa memaksa negara-negara itu untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap penderitaan yang terjadi di dunia Islam,'' katanya sebagaimana dikutip Islamonline.

Masyarakat dunia Arab secara terbuka memang menunjukkan dukungan mereka kepada Hizbulloh. Hal ini pada awalnya sedikit berbeda dengan sikap pemerintah mereka yang cenderung menahan diri. Dukungan ini pada akhirnya membuat sejumlah pemerintah negara Arab sedikit melunak dalam mengeluarkan pernyataan yang terkait dengan sikap resmi mereka atas situasi di Lebanon maupun Palestina.

Israel sendiri terus menghidupkan mesin perang, baik di Lebanon maupun Palestina. Sepanjang Rabu (2/8), Israel menggelar dua serangan militer dengan target kawasan pantai Jalur Gaza. Dalam serangan pertama, jet tempur Israel menargetkan kediaman anggota kelompok Hamas di kamp pengungsi Al-Bureij di Gaza Tengah. Israel mengatakan, rumah itu digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan amunisi Hamas.

(afp/ap/lan )

Perkemahan Musim Panas yang Berubah Menjadi Lautan Darah

Pesawat-pesawat Sharon dan tank-tank tempurnya telah mengubah area kamp musim panas di sebelah timur kota Gaza menjadi lautan darah. Adakah kecaman dan protes dari masyarakat internasional dan dunia atas pembantaian ini sebagaimana yang mereka lakukan saat mengecam aksi Beer Sheba?

Ungkapan tersebut mengawali sebuah laporan yang dirilis kantor berita Quds Press saat melaporkan kondisi pembantaian yang dilakukan penjajah zionis Israel di Jalur Gaza kemarin, Selasa (07/09/2004).

Menjelang tengah malam Senin/Selasa (06-07/09), suasana kota Gaza diselimuti ketenangan. Tiba-tiba dipecahkan dengan deru pesawat-pesawat tempur dan tank-tank militer zionis Israel yang menyerang para peserta perkemahan di kamp musim panas yang diadakan di kampung Syuja'eya sebelah timur kota Gaza hingga menenggelamkan perkemahan ini dalam lautan darah, potongan tubuh para peserta berserakan di mana-mana. Penjajah zionis Israel mengajukan dalih klasiknya, kamp perkemahan ini adalah barak latihan para fedayen (pasukan berani mati). Sedikitnya 15 orang telah syahid dan lebih dari 40 orang lainnya terluka sebagian dalam kondisi sangat kritis.

Warga kampung Syuja'eya yang ada di sebelauh timur kota Gaza ini belum lupa sama sekali aksi pembantai yang dilancarkan pesawat-pesawat tempur zionis Israel 20 hari sebelumnya. Ketika mereka berupaya menghabisi salah seorang pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas Syaikh Ahmad al Ja'bari. Penjajah zionis Israel membombardir rumah Ja'bari dan membunuh 6 orang Palestina termasuk anak, saudara, keponakan, menantu dan pengawalnya; sampai datang pembantai yang lebih besar dari sebelumnya, rumah-rumah duka menyebar di jalan-jalan kampung ini dan jadilah Gaza dalam kegelapan.

Pembantaian baru ini adalah terbesar yang dilakukan rezim penjajah zionis Israel sejak meletusnya intifadhah al Aqsha 4 tahun yang lalu, dari segi jumlah yang gugur dan terluka secara serentak dalam sebuah aksi militer besar yang menghajar perkemahan terbuka di kamp musim panas Syuja'eya timur kota Gaza.

Menurut kesaksian para warga setempat yang menyaksikan langsung kejadian biadab ini, tank-tank militer dan pesawat-pesawat tempur penjajah zionis Israel silih berganti melancarkan serangan ke perkemahan musim panas, yang diadakan oleh Gerakan Perlawanan Islam Hamas dengan rudal dan meriam hingga mengakibatkan banyak korban yang berjatuhan, gugur dan terluka.

Menurut para saksi mata, saat merasakan adanya gerakan aktivitas tank-tank zionis Israel yang berkonsentrasi di timur kota Gaza, sebenarnya para pemuda yang ada di perkemahan musim panas yang diadakan di lapangan Syaikh Ahmad Yasin di kampung Syuja'eya sebelah timur Gaza telah mulai meninggalkan perkemahan, namun tank-tank militer dan pesawat-pesawat tempur zionis Israel lebih cepat mendahului mereka dengan rudal dan meriamnya, hingga mereka semua tersungkur antara gugur dan terluka.

Kondisi marah dan sedih menyelimuti seluruh pelosok tanah Palestina, ribuan orang keluar melakukan longmach lepas dini hari langsung untuk mengecam aksi pembantaian biadab ini. Mereka menganggap ini adalah aksi kejahatan berlipat melebihi kejahatan penjajah. Mereka menuntut agar dilakukan aksi balasan atas pentas pembantaian ini dengan kuantitas dan kualitas yang menggetarkan melebihi aksi syahid Beer Sheba yang terjadi minggu lalu.

Pihak penjajah zionis Israel mengklaim bahwa perkemahan musim panas yang tamat menjadi target serangannya ini adalah barak latihan gerakan Hamas. Juru bicara militer Israel mengatakan, "Para aktivis Hamas yang berada di barak tersebut tengah melakukan latihan militer. Mereka berlatih menanam bom ranjau, melesakan roket dan bagaimana menggunakan senjata RPG."

Juru bicara militer Israel menambahkan bahwa para aktivis melakukan latihan bagaimana menerobos permukiman-permukiman Yahudi dan menyusup ke dalamnya, yang dipimpin oleh para aktivis senior Hamas. Sumber-sumber militer zionis Israel mengatakan bahwa serangan militer Israel ini disiapkan dengan sungguh-sungguh. Namun sumber ini tidak menolak memberikan rincian mengenai kesungguhan persiapan tersebut.

Hanya saja warga setempat dan para aktivis Hamas menampik klaim-klaim Israel ini dengan mengatakan bahwa perkemahan ini adalah perkemahan terbuka, berada di daerah pemukiman penduduk juga tidak ada latihan senjata yang dilakukan para peserta perkemahan, acara ini terbuka sejak 6 bulan yang lalu. Kerenanya, mereka mempertanyakan mengapa pihak Tel Aviv menunggu baru sekarang mengatakan bahwa bahwa lokasi tersebut adalah barak latihan senjata sehingga perlu untuk dilumatkan.

Tak pelak lagi, gerakan Hamas langsung berjanji akan melakukan serangan balasan atas pembataian yang dilancarkan penjajah zionis Israel. Juru bicara Hamas di Gaza Musyir al Mishri mengatakan, "Di sana ada perang terbuka antara kami dengan musuh. Kami mengalahkan musuh dalam satu pertempuran, dan musuh mengalahkan kami dalam pertempuran yang lain. Rakyat kami tahu bahwa mereka akan membayar ongkos perlawanan, namun perlawanan ini tidak akan pernah berhenti menghadapi pembantai semacam ini."

Al Mishri menambahkan, "Bahwa kejahatan dan kebiadaban yang dilakukan penjajah zionis Israel terhadap rakyat Palestina di kota Gaza menambah daftar kejahatan musuh dalam membunuh anak-anak, wanita dan orang tua, serta menyingkap kedok wajah penjajahan dan kedzaliman musuh biadab ini."

Senyatanya, pesawat-pesawat penjajah zionis Israel telah membombardir perkemahan musim panas, bukan barak pelatihan militer sebagaimana yang mereka klaim. Ini mencerminkan kekalahan dan kegagalan penjajah zionis Israel terutama setelah aksi-aksi berani mati yang dilancarkan perlawanan Palestina terutama setelah aksi syahid Beer Sheba.

Al Mishri menegaskan, "Kami katakan kepada pihak penjajah zionis Israel, tidak ada keamanan dan tempat bagi kalian di bumi kami, kalian tidak akan hidup dalam kedamaian dan keamanan selama anak-anak Palestina tidak bisa menikmatinya."

Penegasan semakna juga dinyatakan Brigade Izzuddin al Aqsaam, sayap militer gerakan Hamas. "Bahwa serangan balasan atas aksi kejahatan ini pasti akan datang dengan izin Alloh, pukulan yang kami lakukan di Beer Shaba tidak lain adalah bagian dari aksi-aksi gempuran yang akan kami turunkan ke zionis Israel. Bahwa besok bagi orang yang menunggu adalah sangat dekat," tegas al Qassam dalam pernyataannya.

Pertanyaan yang tersisa kemudian, katakanlah bahwa aksi kejahatan ini sebagai serangan balasan dari pihak Tel Aviv atas aksi syahid di Beer Sheba, apakah masyarakat internasional dan dunia mengecam aksi ini sebagaimana mereka mengecam aksi syahid Beer Sheba? Ataukah darah orang-orang Palestina memang tidak ada harganya dalam tradisi mereka? Apakah kebungkaman yang akan terjadi sebgaimana biasanya setelah terjadi aksi-aksi pembantaian yang dilakukan penjajah zionis Israel terhadap rakyat Palestina? (seto)

Hari Anak Sedunia, Sejak Intifadhah Israel Bantai 868 Bocah Palestina

RamAlloh – Dunia masih memperingati hari anak dengan meriah. Tepatnya 20 November. Namun anak Palestina memperingatinya dengan darah, air mata, kekerasan, kemiskinan dan hak-hak mereka tercabut.

Padahal hak itu katanya dilindungi oleh hukum internasional dengan pasal tersendiri yang merupakan bagian dari HAM secara umum. Hak-hak itu di antaranya soal perkembangan anak secara intelegensia, fisik dan social, jaminan kebebasan berpendapat. Kesepakatan ini merupakan dukungan terhadap kesehatan dan kelangsungan masyarakat. Sehingga masa depan bangsa-bangsa terletak pada jaminan bagi generasi masa depan terhadap hak-hak tersebut.

Setengah rakyat Palestina anak-anak di bawah 18 tahun

Pusat data Palestina mengeluarkan laporan bahwa masyarakat Palestina adalah masyarakat muda. Akhir tahun 2006 jumlah anak-anak Palestina di bawah umur 18 tahun adalah 2,1 juta anak atau 52,3% dari total penduduk Palestina. Anak di bawah usia lima tahun berjumlah 17,1% dari total penduduk, 15,4% berusia antara 5-9 tahun, 13% berusia 10-14 tahun, dan 6,8% usia 15-17.

2 dari 3 keluarga merasakan kekerasan anak

Berdasarkan studi, 2/3 keluarga Palestina meyakini terjadi kekerasan di keluarga mereka atau 69% di Tepi Barat dan 55,5% di Jalur Gaza. 56,8% dari keluarga Palestina meyakini bahwa sumber kekerasan utama terhadap anak-anak di Palestina dikarenakan penjajahan Israel sementara factor kedua ada kesemerawutan keamanan.

Soal kemapuan keluarga Palestina dalam memberikan perlindungan dan perhatian secara penuh kepada anak-anak, 52,2 mereka atau setengah lebih dari keluarga meyakini bahwa mereka bisa menunaikan tugas di atas. Sementara 38,7% meyakini bahwa tingkat ketegangan dan tekanan mental meningkat selama periode 2005 – 2006.

1/5 anak-anak Palestina gugur syahid

Jumlah korban meninggal sejak awal intifadhah 28 Oktober 2000 hingga 31 bulan yang sama tahun 2006 adalah 4516, 19,2% adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun atau berjumlah 878 anak, 358 di Tepi Barat dan 508 di Jalur Gaza ditambah korban di wilayah jajahan 1948.

Bahkan lebih dari 400 anak Palestina menjadi tahanan di penjara Israel. Usia mereka antara 12-18 tahun. Di antara mereka, 20 tahanan administrasi, 270 tahanan permanent.

2 dari 5 anak Palestina hidup di keluarga miskin

Tingkat kemiskinan anak di Palestina selama tahun 2005 mencapai 36,9%. Dari total prosentasi penduduk miskin di Palestina, kemiskinan pada anak mencapai 56,8%. Selama triwulan ketiga tahun 2006, 6,6% anak kelompok usia 10-17 tahun sebagai buruh. 2/3 anak-anak bekerja di keluarga tanpa upah sementara 24,6% anak-anak bekerja pada orang lain dengan upah.

Di tahun 2006, 7,1% anak Palestina yang berusia 10-17 tahun bekerja dengan biaya diri mereka sendiri. 41,9% anak-anak Palestina bekerja di bidang pertanian, nelayan. 32,9% bekerja di bidang perdagangan, restoran dan hotel. Di bidang pengiriman barang sebesar 12,2% dan di bidang bangunan sebanyak 8,5%.

10% anak Palestina pertumbuhan lambat

9,9% anak Palestina yang berusia di bawah 5 tahun mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan postur. 4,9% mengalami keterlambatan berat badan, 2,8 mengalami kekurusan.

Kematian pada bayi menyusui mencapai 25,5% dari 1000 kelahiran antara tahun 1995-1999 sementara antara tahun 1999-2003 dari 1000 kelahiran 24,4% mengalami kematian.

Penyebab kematian seperti yang diungkap Depkes adalah lahir premature dan kekurangan berat badan sebanyak 16,0%, karena penyakit saluran pernapasan sebanyak 8,3% dan cacat fisik sebanyak 18,3%.

750 ribu pelajar tidak belajar karena mogok guru

Mogok massal guru yang dilakukan pada 2005-2006 yang lalu telah mengakibatkan 750.000 murid tidak bisa belajar sebagaimana mestinya. 1727 sekolah tutup. (atb)

Israel Siapkan Operasi Osirak Kedua

COMES:- Jika laporan surat kabar terbitan London, The Sunday Times, bisa dipegang kebenarannya maka negara Yahudi, Israel, siap melaksanakan operasi Osirak kedua.

Operasi Osirak dilancarkan Israel tahun 1981 dengan sasaran fasilitas nuklir Irak di wilayah itu, dengan serbuan udara spektakuler. Israel ketika itu mengerahkan sejumlah pesawat tempurnya, dengan melewati beberapa negara Arab musuhnya, dan berhasil menghancurkan harapan Bagdad untuk memiliki senjata nuklir ketika itu.

Inti keberhasilan operasi Osirak lebih 20 tahun lalu itu terletak pada tipuan radar sehingga formasi pesawat-pesawat tempur Israel tersebut dikira sebuah pesawat komersial berbadan lebar oleh petugas-petugas lalu lintas udara Arab Saudi dan Suriah.

Kunci keberhasilan lainnya, tuntunan yang diberikan oleh agen-agen Israel yang berada di dalam wilayah Irak dan sudah mempersiapkan operasi intelijen jauh sebelumnya. Atas dasar kesamaan ini, laporan The Sunday Times tampak menjadi sesuatu yang serius.

Kementerian Intelijen Iran, Minggu (13/3), mengungkapkan pihaknya telah berhasil membongkar jaringan spionase nuklir sehingga memperkuat kebenaran dugaan Israel akan melakukan operasi Osirak babak kedua.

Jenis pesawat-pesawat tempur yang akan digunakan pun, menurut surat kabar Inggris tersebut, sama dengan ketika operasi Osirak, yakni pesawat F-15 yang berjangkauan jauh dan berkemampuan membawa bom dalam jumlah besar.

The Sunday Times dalam laporannya (13/3) mengungkapkan, Israel telah membuat rencana rahasia untuk menyerang secara gabungan udara dan darat ke Iran untuk menggagalkan ambisi nuklir Teheran jika tekanan diplomasi gagal menghalangi Republik Islam tersebut.

Kabinet inti Perdana Menteri Ariel Sharon telah memberikan "otorisasi awal" untuk melakukan serangan dalam pertemuan pribadi bulan lalu di tempat peristirahatannya di gurun Negev.

Pasukan pertahanan Israel menggunakan maket tempat pengayaan uranium Natanz Iran di gurun itu untuk berlatih menghancurkannya. Taktik mereka meliputi serangan udara dengan pesawat tempur F-15 dan serangan tim dari unit komando "Shaldag" elite Israel, kata surat kabar itu.

Rencana itu telah dibicarakan dengan para pejabat AS yang dikatakan telah mengatakan untuk sementara mereka tak akan menghalangi Israel jika semua upaya internasional untuk menghentikan proyek nuklir Iran gagal, katanya.

Bahkan, Wakil Presiden AS Dick Cheney telah mengatakan pula bahwa Washington akan melanjutkan "aksinya yang lebih keras" jika Iran tidak mau meninggalkan ambisi senjata nuklirnya. (media/seto)

Kengerian Perang Saudara Terbayang Lagi di Lebanon

COMES:- KEGETIRAN dan kengerian perang saudara tahun 1975-1990 terbayang lagi, bahkan hadir kembali di panggung kehidupan bangsa Lebanon akibat kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik al-Hariri. Peristiwa pembunuhan tokoh berusia 60 tahun itu awal pekan ini membuat Lebanon terguncang hebat, dan dunia ikut tertunduk sedih.

Bangsa Lebanon yang sedang berjuang keras mengubur dalam-dalam trauma dan kengerian perang saudara tiba- tiba mendapat pukulan hebat atas kematian Hariri, yang dikenal sangat berjasa dalam membangun kembali Lebanon dari reruntuhan dan puing perang saudara.

Hariri dilaporkan tewas oleh serangan bom hari Senin, 14 Februari, di Beirut, ibu kota Lebanon. Konvoi kendaraan Hariri mendapat serangan bom, yang menewaskan sedikitnya 14 orang, yang merupakan aksi peledakan terbesar sejak perang saudara berakhir 15 tahun lalu.

Kematian Hariri, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri bulan Oktober 2004 setelah berkuasa 12 tahun, menimbulkan kecemasan tentang munculnya krisis politik, yang dapat memicu perang saudara baru.

Gambaran atas kecemasan itu terlihat jelas di ibu kota Beirut. Kota indah yang pernah dijuluki "Paris Timur Tengah" itu tampak menjadi kota mati. Seluruh kegiatan praktis berhenti. Semua larut dalam duka dan kecemasan mendalam.

Sistem keamanan yang melonggar selama ini kembali diperketat. Perkabungan nasional ditetapkan tiga hari, yang berakhir hari Kamis besok.

BANGSA Lebanon seakan kembali menghadapi situasi tak menentu. Kekhawatiran paling utama tentu saja Lebanon kembali melangkah surut, yang penuh risiko. Segala perubahan dan perbaikan selama 15 tahun terakhir dikhawatirkan akan ambruk lagi bersama perginya Hariri.

Namun, tidak sedikit yang menyatakan sungguh konyol jika bangsa Lebanon kembali terjebak dalam perang saudara. Bukankah perang saudara selama 15 tahun merupakan pelajaran mahal karena membuat terpuruk dan menderita hebat?

Tidak kalah pentingnya pengalaman menarik tanpa peperangan selama 15 tahun terakhir. Kenyamanan, perdamaian, keamanan, dan keceriaan sangat terasa. Lebanon kembali bergairah hebat, menjadi pusat turis dan keuangan Timur Tengah.

Perkembangan itu merupakan jasa besar Hariri, konglomerat yang selama 20 tahun berkiprah di Arab Saudi sebelum ke Lebanon dan terpilih menjadi perdana menteri tahun 1992, atau dua tahun setelah perang saudara berakhir.

Kematian Hariri merupakan kehilangan besar bagi bangsa Lebanon. Terlepas dari berbagai kekurangannya, termasuk tuduhan terlalu elitis dalam pendekatan pembangunan selama memerintah 12 tahun, Hariri dikenang oleh kawan maupun lawan sebagai pahlawan pembangunan Lebanon pascaperang saudara.

TRAGEDI kematian Hariri tidak hanya mengingatkan kembali kengerian dan kekejaman perang saudara, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang krisis politik dan kekacauan baru.

Belum diketahui pasti siapa otak dan pelaku serangan, meski sudah ada yang mengklaim bertanggung jawab melalui telepon ke jaringan televisi Qatar, Al Jazeera.

Ketegangan meningkat karena para pemimpin oposisi menuduh Suriah berada di balik aksi pembunuhan Hariri. Kebetulan pula Hariri mendukung keras pelaksanaan pemilihan anggota parlemen bulan Mei mendatang, yang sekaligus menjadi referendum untuk menentukan kehadiran 14.000 tentara Suriah di Lebanon.

Kehadiran ribuan tentara Suriah yang berlarut-larut di Lebanon menimbulkan ketegangan dan mendorong pro dan kontra di kalangan masyarakat Lebanon. Pasukan Suriah masuk ke Lebanon tahun 1975 atas mandat Liga Arab untuk membantu mengatasi perang saudara Lebanon.

Namun, setelah perang saudara berakhir tahun 1990, pasukan Suriah enggan menarik mundur dengan berbagai dalih. Pemerintah Lebanon tidak bersikap frontal atas kehadiran pasukan asing itu, takut akan direcoki Suriah. Maka isu sensitif itu dikembalikan pada pilihan masyarakat Lebanon sendiri.

Hariri termasuk tokoh yang menentang kehadiran pasukan Suriah. Para pendukung Hariri berdemonstrasi menentang Suriah di Beirut. Namun, Pemerintah Suriah secara tidak langsung membantah segala bentuk kecurigaan dengan mengecam kasus pembunuhan Hariri sebagai tindakan kaum teroris.

KEHADIRAN pasukan Suriah terasa semakin merepotkan Lebanon. Apalagi pasukan Suriah mendukung gerilyawan Hizbulloh yang sering merecoki keamanan Israel. Serangan gerilyawan Hizbulloh ke Israel lazim langsung dibalas, yang menimbulkan kerugian bagi Lebanon.

Jelaslah, Suriah bertahan di Lebanon tidak hanya untuk kepentingan politik regional dan kepentingan ekonomi, tetapi sekaligus untuk memberikan dukungan kepada gerilyawan Hizbulloh dalam strategi menghadapi Israel, yang sejak tahun 1967 menduduki Dataran Tinggi Golan milik Suriah.

Masalah dukungan ke gerilyawan Hizbulloh ingin digunakan Suriah sebagai bahan tawar-menawar dalam menekan Israel agar segera melepaskan Golan.

Namun, strategi Suriah itu, sekurang-kurangnya sampai sekarang, tidak efektif. Bahkan Lebanon menjadi korban di tengah pertarungan Suriah-Israel itu. Lebanon pun terkena imbas konflik Israel-Palestina. (kcm, 16/02)

Israel Serang Tulkarm,1 Syahid 2 Terluka dan Puluhan Ditangkap

COMES-Seorang pemuda Mahmud Abdul Ali warga Jalur Gaza, meninggal syahid akibat tembakan membabi buta satuan khusus Israel di Thul Karem hari Senin kemarin (4/12). Sementara dua orang lagi terluka dan telah dievakuasi ke rumah sakit Thulkarem.

Dalam serangan tersebut, Israel menangkap puluhan pemuda yang sebagianya aktivis perlawanan Brigade Al-Aqsha dan Al-Quds.

Sementara itu, menurut saksi mata, pasukan Israel yang berpakaian seperti orang Arab memasuki jalan Yava dengan menggunkan mobil Palestina. Lalu mereka menghancurkan salah satu warung dan menembaki semua orang yang berada di sana. Akibatnya dua pemuda bersimbah darah. Kemudian mereka memaksa semua warga yang berada di tempat tersebut untuk tiarap, setelah beberapa saat puluhan kendaraan Israel datang dan menghujani penduduk tersebut dengan peluru dibawah kawalan pesawat tempur Apache. Mereka juga menahan sejumlah ambulans yang mau mengevakuasi korban. Akibatnya seorang pemuda yang bernama Mahmud Abdul Ali (25 tahun) meninggal di tempat. Menurut penuturan Mahmud adalah warga sipil biasa tidak pernah terlibat kegiatan apapun.

Sumber menambahkan Mahmud meninggal akibat tembakan di paha kirinya. Ia meninggal akibat kehabisan darah, ia terlambat mendapat pertolongan karena ambulans yang akan mengvakuasi korban dihalang-halangi oleh serdadu Israel. kakinya juga patah akibat pukulan telak serdadu bengis Israel.

Sebelumnya pasukan Israel tersebut mendapatkan perlawanan dari para pemuda Palestina yang melemparkan batu kea rah mereka yang disambut dengan rentetan peluru yang memporak porandakan wilayah tersebut. akibatnya Mujahid Utsman Al-Syawis (14 tahun) menderita luka di kepalanya.

Setelah lebih dari satu jam setengah serdadu Israel kemudian menarik diri dari wilayah tersebut, meninggalkan korban luka dan meninggal serta puluhan warung hancur sambil membawa puluhan warga tak berdosa. (pi/asy). Masih maukah kita memakai Uang Kafir Dolar dan Pounsterling wahai Umat Islam, malulah kalian!!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar