Rabu, 11 Februari 2009

” Amerika Boneka Israel ”

” Amerika Boneka Israel ”

Oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal AlBantani al-Jawy bin Shalih Abu Ramadhan

Muraja’ah: Al-Ustadz Syaikh Ahmad Rofi’i bin Muhasan Amir Al-Sirbuni, Lc

(Mudir Ma’had Al-I’tishom, Karawang, Pimpinan Tandzim Jama’ah An-Najat, Indonesia, Lulusan Fakultas Hadist Univ. Islam Madinah)

Setelah berabad-abad lamanya, sejarah mencatat bahwa sebagian kaum Yahudi yang diusir dari tanah leluhurnya mengungsi hingga ke daratan Amerika, jumlah mereka tidak lebih dari 6.000.000 di AS. Jumlah minoritas ini tidak menyebabkan mereka patah semangat akibat pengusiran dan pembantaian di negeri asal dan negeri pengungsian, yang terjadi justru sebaliknya, mereka mendominasi posisi-posisi vital di negeri pengasingan itu, sehingga kebijakan-kebijakan negeri yang mereka tempati itu tidak pernah merugikan kepentingan Yahudi (Israel). Di Amerika, mereka menguasai perdagangan, perindustrian, perbankan, politik, militer, hukum dan instansi-instasi lain. Dan kita tahu bahwa setiap kali Israel melakukan tindakan kejahatan dalam bentuk ppenyerbuan, penyerobotan tanah, pembunuhan dan pembantaian terhadap penduduk Palestina dan Libanon (atau dimana saja mereka berada di muka bumi ini), maka Amerika bisu dan tuli. Ini terjadi karena sebagian besar para senator dan kongres AS adalah orang Yahudi, atau paling tidak orang-orang Yahudi berperan di balik layar untuk menyetir para senator dan kongres Amerika.

Di sisi lain, mereka memiliki jaringan yang sangat kuat dan sadis dalam hal spionase, setiap presiden Amerika pasti diintai oleh spionase Yahudi. Hal ini terbukti dengan terbunuhnya Abraham Lincoln (mati secara tragis tanggal 17 April 1865) dan J.F. Kenedy. Mereka terbunuh karena tidak mau bergabung dengan organisasi rahasia internsional Yahudi yang bernama Free Mansonry. Kasus lain juga menimpa Bill Clinton dengan terungkapnya skandal seksualnya dengan Minoca. Ini dua kasus yang dapat dijadikan contoh bagaimana Yahudi terus membayang-bayangi kehidupan seorang presiden Amerika dan arah kebijakan politiknya. Setiap kali pemilu di Amerika maka mereka mengeluarkan uang milyaran dolar untuk dapat memenangkan pemilu salah seorang calon yang didukungnya, dan sebagai balas jasa sang pemenang pemilu, maka presideh AS terpilih akan sangat sulit untuk dapat lepas dari pengaruh Yahudi sehingga sejarah mencatat AS adalah negara yang paling pro Israel dan AS menganggap Israel sebagai anak emasnya.

Di bawah ini kami sajikan daftar nama presiden AS yang menjadi anggota organisasi freemasonry, sebagai berikut:

Nama Presiden

Tanggal Pelantikan oet

Free Masonry

George Washington

4 Nov 1752

James Monroe

9 Nov 1775

James Knox Polk

24 Jan 1820

James Buchanan

24 Jan 1817

James A. Garfield

22 Nov 1864

William Mckinley

3 April 1865

Theodore Rosevelt

24 April 1901

William H. Taft

16 Feb 1909

Warren G. Harding

13 Ags 1920

Harry S. Truman

9 Feb 1909

Gerald Ford

18 Mei 1951

Sebenarnya diantara pemimpin AS ada juga yang antisemit (anti Yahudi). Misalnya Benjamin Franklin, dalam pidatonya di depan pendiri Amerika mengatakan :

“Dulu orang Yahudi masuk ke negeri ini sebagai imigran dekil. Kemudian mereka menguasai potensi-potensi alam kita. Sekarang mereka begitu sombong kepada kita dengan memonopoli kekayaan alam kita. Mereka adalah iblis-iblis jahanam dan kelelawar penghisap darah rakyat Amerika, Tuan-tuan, usir gembel-gembel laknat itu dari negeri kita ini sebelum terlambat demi melindungi kepentingan rakyat kita dan generasi mendatang, kalau tidak, Tuan-tuan akan melihat dalam satu abad mendatang mereka akan menjadi tantangan yang lebih besar daripada apa yang sekarang ini tengah tuan pikirkan. Tiba-tiba tuan akan menyaksikan mereka menguasai bangsa dan negara ini. Mereka akan menghancurkan segala sesuatu yang telah kita bangun dengan darah kita. Percayalah, mereka tidak akan memiliki rasa belas kasihan kepada anak cucu kita nanti. Bahkan tidak mustahil mereka akan memperbudak kita demi mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Mereka akan berada di kantor-kantor sambil berfoya-foya menertawakan kebebalan, kebodohan dan kedunguan kita, tuan-tuan yakinlah, jika tuan-tuan tidak segera mengambil tindakan niscaya ketika generasi-generasi mendatang tengah terinjak-injak sepatu mengkilat Yahudi, mereka akan melaknat kebijakan kita sekarang ini”. [1]

Apa yang dikatakan Franklin kini telah menjadi kenyataan. Beliau memprediksi hal tersebut berdasarkan pengalaman sejarah dan pijakan kitab suci mereka yang berdarah-darah. Dengan kondisi seperti saat ini dapat disimpulkan bahwa AS hanyalah boneka Yahudi. Salah satu prinsip yang diterapkan oleh Israel adalah menggunakan tangan besi dan kekuatan negara-negara besar dunia (AS, Cina, Jepang dan Rusia) untuk menghancurkan negara manapun yang tidak berpihak pada kepentingan Yahudi dan Israel, dan setelah itu mereka akan menghancurkan pula negara yang diperalatnya itu. Hal ini disebut dengan nama Proxy, sebagaimana yang dikatakan oleh PM Malaysia Mahathir Mohammad dalam KTT OKI ke -10 tanggal 16 Oktober 2003.

Kutipan-kitupan di bawah ini merupakan indikasi yang sangat jelas tentang pengaruh Yahudi (lobi Yahudi) di AS.

Pada saat pertemuan pertama dengan Ben Gurion (penerus politik zionisme Israel setelah pendiri pertamanya, Theodore Hertzl), di hotel Waldort Astoria New York di musim semi 1961, John F. Kenedy mengatakan kepadanya, “Saya tahu bahwa saya terpilih berkat suara Yahudi Amerika, saya berhutang kepada mereka atas terpilihnya saya, katakanlah kepada saya, apa yang harus saya lakukan untuk bangsa Yahudi” (Edward Tifnan, The Lobby, Hal 56).

Hal tersebut terjadi karena suara Yahudi di AS dapat menentukan apakah sang calon presiden kalah atau menang dalam pemilu. Tahun 1988 pemilihan jabatan anggota senat AS membutuhkan anggaran iklan sebesar 500 juta dolar” [2]. Strategi yang mereka gunakan adalah bukan merangkul rakyat AS, karena hal itu memakan biaya terlalu besar, tetapi memberikan bantuan apapun yang mereka punya untuk kepentingan calon presiden AS dalam pemilu, dan nanti sang prisiden terpilih akan diperalat untuk kepentingan Yahudi dan Israel.

“Sebenarnya, Jhonson mendukung dengan sekuat tenaga “perang enam hari” (perang antara Arab dan Israel) pada tahun 1967, sejak itu 99% orang Yahudi AS mendukung zionisme Israel.”

“Nixon menyerahkan Phantom (pesawat tempur) lagi kepada Israel dan menambah dengan 80 pembom SkyHawk.”

“Dari 21 orang yang menyumbangkan dana lebih dari 100.000 dolar untuk senator Hubert Humprey, 15 orang diantaranya adalah orangYahudi. Di barisan pertama terdapat penguasa-penguasa mafia Yahudi Hollywood seperti Lew Wasserman, secara umum mereka menyumbang lebih dari 30% terhadap dana pemilu Partai Demokrat” (Stephen D. Isaac, Jews And American Politics, 1974, Bab 8)[3]

Pada tahun 1967, Carter menerima 68% suara orang Yahudi, tetapi pada tahun 1980 dia hanya menerima 45%, karena antara waktu tersebut dia telah menjual pesawat F15 kepada Mesir dan AWACS ke Arab Saudi. Padahal dia telah memberikan jaminan bahwa pesawat-pesawat tersebut tidak akan digunakan untuk menyerang Israel dan angkatan bersenjata AS akan mengawasi serta mengatur semua data di darat. Oleh karena itu Carter dikalahkan oleh Reagan pada tahun 1980 yang sebaliknya menyetuji pemberian pinjaman militer sebesar 600 juta dolar kepada Israel dalam masa dua tahun berikutnya.

Reagan lalu mengumumkan proyek penjualan AWACS dan peluru kendali seharga 8,5 milyar dolar kepada Arab Saudi, selalu dengan persyaratan untuk tidak mengamcam sama sekali Israel karena berada di bawah pengawasan total AS.

Apapun yang terjadi, penghianatan Israel tetap saja terjadi di tubuh angkatan bersenjata AS, pada bulan November 1985, seorang zionis AS Jonathan Pollard, analis pada kantor kepala staf angkatan laut, ditahan ketika membawa ke rumahnya sejumlah dokumen rahasia. Diperiksa oleh FBI, dia mengakui telah menerima 50.000 dolar sejak tahun 1984 untuk mentransfer dokumen-dokumen tersebut ke Israel.

Dalam pidato pembukaan tahun ajaran baru 1946 di universitas Hebreuw yang dipimpinnya sejak dua puluh tahun, Magnes mengatakan “Suara baru Yahudi berbicara melalui mulut bedil. Demikianlah Taurot baru tanah israel (Mitos dan Politik Israel, hal 5)

Created by: Abu Hanifah Muhammad Faishal AlBantani al-Jawy

(Direktur Departemen. Dakwah & Pembinaan Yayasan Al-Qolam, Bekasi Alamat: Yayasan Islam Al-Qolam, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi).



[1] Fuad Bin Sayyid Abdurrhaman Arrifa’i.Yahudi Dalam Informasi Dan Organisasi. Hal 69 - 70

[2] Roger Garaudy, Mitos Dan Politik Israel, Hal 129

[3] Roger Garaudy, Mitos Dan Politik Israel, hal 132-133

Tidak ada komentar:

Posting Komentar