Rabu, 11 Februari 2009

“ Penyimpangan Pola Pergaulan Pada Remaja Islam “.

MUQADDIMAH

Segala Puja dan puji hanya milik Alloh Ta’ala. kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun kepada-Nya, kta berlindung kepada-Nya dari keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang disesatkan oleh Alloh Azza wa Jalla, maka tidak ada yang memberi petunjuk kepadanya. Kita bersaksi tidak ada yang berhaq disembah melainkan Alloh satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kita bersaksi bahwa Rasululloh Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Amma Ba’du.

“ Sebaik-baik petunjuk ialah Kitabullah (Al-Qur’an), serta sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Rasulullah yakni Sunnahnya, dan seburuk-buruk perbuatan dan perkataan ialah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan ialah Bid’ah dan setiap KeBid’ahan itu sesat serta setiap kesesatan itu ialah tempatnya di dalam Naar (Neraka) “.

Dengan pertolongan Alloh Rabb semesta alam, Alhamdulillah saya telah selesai membuat makalah tentang “ Penyimpangan Pola Pergaulan Pada Remaja Islam “. Sebagai salah satu tugas dalam mengembangkan Syi’ar Islam dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah yang merujuk kepada Metodelogi Pemahaman para Shahabat Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam.

Saya berharap supaya Remaja Islam jangan salah dalam pergaulan sebab lebih baik bergaul kepada para Ulama yang selalu menegakkan Kalimat Alloh di muka Bumi. Karena pada era globalisasi ini, kita dikalahkan oleh musuh-musuh Islam (Kaum Kafir), yang mana telah masuk ke berbagai pelosok Negara terutama Indonesia dengan membawa virus kepada umat Islam diantaranya: free sex, narkoba, dan sebagainya yang merusak moral dan aqidah umat Islam. Karena itu semua kita saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 3). Dan marilah saya menghimbau untuk merenungkan ayat Al-Qur’an berikut ini:

“ Dan serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta bantahlah dengan cara yang terbaik pula “. (QS. An-Nahl: 125).

Dan Alloh berfirman pula,

“ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dam jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran “. (QS. Al-Maidah :2).

Akhirnya, semoga kita sebagai remaja Islam senantiasa mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh menurut metodelogi pemahaman para Shahabat Rasululloh Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam yang berpedoaman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih agar kita selalu benar dalam menjalankan syari’at Islam sehingga mendapat Ridha dan ampunan dari Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam. Amien Ya Mujibas Saliem. Sekian. Barakallohu’ Fiik.

Bekasi, 02 Juni 2005 Masehi

Salam Taqdim, Saudaramu,

Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy

MAKALAH INI BAHAN DAUROH PELAJAR SE-BEKASI YANG DIADAKAN OLEH

FORUM PELAJAR MUSLIM BEKASI (FPMB) BERTEMPAT DI VILLA TIANDIVA, CILEMBER, PUNCAK, BOGOR KERJASAMA DENGAN BIMBEL SSC PLOeS, BEKASI, RADIO DAKTA, HASMI

“ PENYIMPANGAN PERGAULAN PADA REMAJA ISLAM “

Berbicara tentang cinta memang tidak akan ada habinya. Dengan cinta-Nya Alloh menciptakan manusia dan melimpahkan Rahmat-Nya. Dengan cinta pula ayah dan ibu melahirkan generasi penerus untuk kelangsungan hidup manusia. Sayangnya dalam realitas kehidupan hanya sedikit orang yang menyadari dan memahami peringkat-peringkat cinta. Ada orang yang sangat cinta kepada harta, ada pula orang yang sampai jatuh bangun memuja kasih pujaanya. Padahal dalam Islam jelas telah diatur peringkat-peringkat cinta itu, sebagaimana yang terdapat dalam Surat At-Taubah yang artinya: “ Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabat, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Alloh dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya. Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada oraang-orang fasik “. (QS. At-Taubah: 24).

Hal yang lazim terjadi sekarang, Alloh hanya didekati bila ia butuh pertolongan. Ketika ia sedang di atas angina maka dengan segera pula Alloh disingkirkan. Firman Alloh pula lihatlah (QS. Yunus: 12). Para Remaja, cinta lebih kerap dikonotasikan sebagai cinta antar lawan jenis. Sedemikian membudayanya cinta dengan lawan jenis (Ikhtilat) ini sehingga kemudian dikenal istilah pacaran (budaya kafir). Sebenarnya normal apabila ada rasa suka antara wanita dan pria. Hal ini merupakan fitrah, sesuai dengan firman Alloh Azza wa Jalla dalam QS. Ar-Rum: 21 yang artinya: “ Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istrimu dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “.

! APA ITU PACARAN?.

Pacaran adalah salah satu cara terpopuler untuk mencari pasangan hidup dewasa ini. cara ini muncul di Negara-negara Barat, kemudian diperkenalkan ke berbagai penjuru dunia melalui bacaan, film, novel, majalah, radio, internet, dll sehingga mewabah ke seluruh dunia, termasuk Negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim. Seseorang bisa berpacaran dengan lawan jenisnya tentu melalui berbagai tahapan. Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziah Rahimahulloh Ta’ala merumuskan tiga faktor yang menyebabkan gejolak cinta yaitu:

· Sifat-sifat yang dimiliki sesorang yang membuat ia mencintai kekasihnya.

· Perhatian sang kekasih terhadap sifat-sifat tersebut.

· Pertautan antar seorang dengan kekasihnya.

Dengan tercapainya pertautan, maka gejolak akan melemah. Sedangkan Murstein menemukan bahwa pacaran terdiri dari tiga tahap yakni:

· Tahap Stimulus (Pertama), yaitu mulai dari pertemuan dan saling tertarik.

· Tahap Nilai, yaitu masing-masing mulai membandingkan dan bereksplorasi (menampilkan) tentang nilai-nilai yang dianut. Bila terdapat kesamaan, maka biasanya hubungan akan makin berlanjut.

· Tahap Peran, yaitu dengan saling berjanji, memecahkan masalah bersama-sama, dst.

Ada beberapa alas an yng dikemukakan oleh remaja untuk berpacaran yakni:

· Sekedar hura-hura/rekreasi.

· Tekanan/kritik sosial, karena tidak punya pacar dianggap aneh dan tidak normal.

· Faktor penting dalam mencari pasangan.

· Mekanisme (Pelajaran), Sosialisasi (Berhubungan) Seksual.

Namun pacaran tidak dapat menjamin apakah sudah mendapat pasangan yang benar-benar sesuai. Begitupun lama tidak berpacaran. Dalam penelitian lain disimpulkan bahwa pacaran sebentar atau bertahun-tahun punya dampak kegagalan dalam perkawinan.

! DAMPAK PACARAN.

Pacaran termasuk dalam pengumbaran nafsu syahwat yang tidak dirahmati Alloh, karena perasaan hati/cinta itu menyatu di luar perkawinan. Hal ini karena rata-rata orang berpacaran akan menemukan kecocokan bila terdapat hal-hal berikut:

· Senang bila dapat berduaan, tidak dapat/tahan untuk berpisah dalam waktu pendek.

· Merasa cocok satu sama lain, memecahkan masalah bersama.

· Berusaha untuk memenuhi/menuruti kemauan kekasih dalam rangka mempertahankan hubungan.

Seorang pakar Psikologi UI, Prof. Dr. Singgih Gunarsa, Psi mengatakan bahwa:

“ Rata-rata pelaku pacaran masih tergolong usia muda, sehingga mereka kadang-kadang belum dapat mempertimbangkan dengan baik sifat dan pacaran dalam batas-batas kesopanan, terutama soal kedisiplinan diri dalam waktu ibadah, belajar, bekerja dan rekreasi. Prestasi belajar menurun. Belajar seringkali dijadikan alasan untuk pacaran karena mereka menikmati suasana berduaan “.

Dalam buku “ Pendidikan Seks Dalam Islam “ yang dikarang DR. Abdullah Ulwan, beliau mengungkapkan kejahatn seks yang menimpa Rusia dan Amerika. Di Rusia, Presiden Chruschor tahun 1962 berkata, Masa depan Rusia dalam bahaya karena pemuda-pemudinya bodoh, tidak terarah dan hanyut akan seks. Dilain pihak, Presiden USA juga mengatakan khawatir akan masa depan Amerika. Di antara 7 pemuda yang mendaftarkan diri menjadi tentara, 6 diantaranya tidak layak. Keasyikan mereka dengan syahwat telah merusak fisik dan jiwa mereka.

Dan memang pada kenyataannya sekarang sederet bukti-bukti kejahatan seksual sudah tampak di Negara-negara barat terutama Amerika. Pemerkosaan terjadi tiap detik dan calon pemerkosanya 86% adalah orang-orang yang telah di kenal termasuk Ayah, Abang, Paman, Tetangga, maupun Pacar. Hal ini menyebabkan wanita AS tidak lagi merasa aman tinggal di rumah. Sekarang juga marak apa yang dinamakan pelecehan seksual (Seksual Harassement), mulai dari siulan, ejekan, sampai mengajak tidur. Bukan hanya pelecehan pria terhadap wanita, tapi pelecehan wanita pad pria sudah umum di Barat. Apa saja yang dilakukan selama pacaran?, Data-data yang disusun oleh Dr. Sarlito Wirawan Sarwono terhadap 417 responden terhadap remaja Jakarta ini membuat kita merinding:

Tindakan Jumlah %

1). Berkunjung/dikunjungi di rumah pacar. 186 64,6

2). Saling mengunjungi. 124 43,1

3). Berjalan berduaan. 164 57

4). Berpegang tangan. 157 54,5

5). Mencium pipi. 136 47,2

6). Mencium bibir. 119 41,3

7). Memegang buah dada. 51 17,7

8). Memegang alat kelamin dibalik baju 35 12,1

9). Memegang kelamin diatas baju. 29 10,1

10). Senggama. 17 5,9

11). Tidak menjawab. 18 6,3

Dari mereka yang bersenggama, ternyata 80% dilaksanakan di rumah, 11% di hotel, 4,9% ditaman, 2,8% di sekolah, dan sisanya di mobil atau ditempat yang kurang jelas, maka tidak mengerankan bila Klinik Raden Saleh menerima 15 permintaan aborsi tiap pekannya. Dampak lain yang lebih jauh pacaran adalh munculnya sikap free seks dan free love. Yang terlahir inilah yang menjadi pemicu munculnya AIDS.

! BAGAIMANA ISLAM MENYINGKAPI PACARAN.

Islam mengambil jalan tengah dalam segala hal, tidak mempersulit tapi tidak mempermudah. Islam bukan Dien (agama) yang mengharamkan segala bentuk hubungan antara pria (ikhwan) dan wanita (akhwat), tapi juga tidak membuka pergaulan bebas antara pria dan wanita. Dasar diperbolehkannya pergaulan antara pria dan wanita ini terdapat dalam QS. 49: 13 yang artinya: “ Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan wanita dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal “. Tujuan utama dari pergaulan dalam Islam ialah untuk meningkatkan nilai-nilai takwa dan kebajikan, sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-Maidah:2.

Islam yang berorientasi (berpedoman/menilai) pada pendekatan presentatif (yang baik) dari kuratif (yang jelek/buruk), telah sejak dini mengantisipasi dan mengatur hubungan antara lelaki dan wanita agar tidak terjadi berbagai macam kejahatan seksual yang melemparkan manusia dalam jurang kehinaan. Maka Islam tidak mengenal istilah PACARAN?, sebab dalam pacaran biasanya terdiri dari hal-hal yang dimurkai/dilaknat oleh Syari’at Islam dan petujuk Al-Qur’an dan As-Sunnah seperti:

1). Berkhayal/Zina Hati.

Ingatan yang terus menerus, rasa rindu, dsb: menyebabkan pikiran dan perasaan disibukkan dengan urusan pacar (duniawi) akibatnya lupa untuk berdzikir pada Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Telah tertulis atas anak Adan nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak dapat tidak. Zina dua mata adalah melihat, zina dua tangan adalah menyentuh, zina dua kaki adalah berjalan, zinanya hati adalah menginginkan dan berangan-angan dan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakan “. (HR. Muslim dari Abu Hurairah dengan Sanad Shahih).

2). Memandang dengan bersyahwat.

“ Hai Ali, janganlah sampai pandangan yang pertama di ikuti pandangan lagi. Sesungguhnya buatmu pertama, bukan yang kedua, dan dosa atas yang kedua “. (HR. Abu dawud dengan Sanad Hasan Shahih). Islam menyuruh umatnya untuk menundukkan pandangan (godhul Bashor), karena berawal dari pandangan itulah biasanya ketertarikan muncul. Lihat QS. An-Nuur: 30-31.

3). Pembicaraan yang manja/dibuat-buat untuk merayu.

Firman Alloh Azza wa Jalla: “ Jangan kalian rendahkan (merdukan) dalam berbicara, sebab akan tergoda orang-orang yang didalam hatinya ada penyakit dan ucapkanlah kata-kata yang baik (biasa) “. (QS. Al-Ahzab: 32). Kalaupun kesannya diam, tapi mengatur gerakan anggota tubuh, sehingga membuat orang terpesona juga dilarang, yaitu dalam QS. An-Nuur: 30-31 yang artinya: “ Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara pandangannya yang demikian itu ialah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (30) “. “ Janganlah hentakan kaki-kaki mereka (dengan maksud) agar supaya diketahui apa-apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka (31) ”.

4). Bersentuhan

Menyentuh lawan jenis dengan sengaja dalam keadaan tidak darurat hukumnya haram. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Sungguh, kepala salah seorang diantara kamu ditikam dengan jarum besi lebih baginya daripada ia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya “. (HR. Tirmidzi dan Baihaqi dengan Sanad Hasan Shahih).

5). Memakai Parfum/Wangi-wangian. Hukumnya haram kecuali kepada Suami dan Mahramnya.

Parfum merupakan sarana yang paling halus dalam menyebarkan maksiat. Bentuk tubuh atau kecantikan bisa disembunyikan namun dengan berparfum semerbak orang yang disekatnya dapat merasakan dan berkhayal jauh. Maka Syari’at Islam melarang penggunaan parfum yang tidak pada tempatnya. Di ambil dari Fatwa Al-Imam Al-Allamah Syaikhuna Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahulloh. Rasululloh Muhammad ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Siapapun wanita yang memakai parfum/wangi-wangian melewati sekumpulan laki-laki maka wanita itu adalah wanita yang sudah berzina (tuna susila/PSK). (HR. An-Nasa’i, Abu dawud, Tirmidzi dengan Sanad Jayyid).

6). Khalwat

Khalwat ialah menyendiri atau bersepi-sepi dengan lawan yang bukan mahram. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Janganlah seorang laki-laki dan seorang perempuan bersepi-sepi, sebab Syaithan Laknatulloh’ Alaik menemaninya “. Dan janganlah seorang diantra kami bersepi-sepi dengan seorang perempuan kecuali dengan disertai mahramnya “. (HR. Muthafaqun’ Alaih yakni Imam Bukhari & Imam Muslim dengan Sanad Shahih).

7). Ikhtilat (Campur baur antara Pria (Ikhwan) dan Wanita (Akhwat)).

Fatwa Lajnah Ad-Da’imah, Kerajaan Saudi Arabia (KSA) dan Fatwa Al-Imam Al-Allamah Syaikhuna Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin Rahimahulloh berpendapat bahwa Ikhtilat yaitu bercampur baurnya laki-laki dan perempuan dalam satu tempat yang memungkinkan saling satu sama lainnya. Serta menurut Ulama Salaf orang yang belum menikah dianjurkan (wajib) untuk bershaum (puasa) kalau melanggar dari norma-norma ajaran agama Islam maka haruslah didera 100 kali lalu diarak serta ditonton keliling kota/desa serta dilempar oleh batu hingga meninggal.

8). Memperlihatkan Aurat.

Wanita diawajibkan menutup auratnya sesuai dengan QS. An-Nuur: 30-31 yang artinya: “ Dan hendaklah menutupkan kain ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka…”.

9). Berhias/Tabaruj

Menurut Al-Allamah Syaikh Zamakhsyari Rahimahulloh, Tabaruj ialah memperlihatkan sesuatu yang seharusnya disembunyikan. Bis berupa gerakan, cara bicara, berdandan, dll. Firman Alloh Azza wa Jalla: “…Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dulu…”. (QS. Al-Adzhab: 33)

10). Homo Seks/Liwath.

Firman Alloh Azza wa Jalla: “ Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tercela. Barangsiapa mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas “. (QS. Al-Mu’minun: 5-7).

11). Onani/Istimta’

Yaitu mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan tangan. Jadi ini termasuk zina tangan. Supaya tidak melakukan Rasululloh mengingatkan dengan sebuah hadist yang artinya: “ Wahai sekalian pemuda, barangsiapa yang sudah mempunyai bekal untuk kawin maka kawinlah sebab itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan dan barangsiapa yang belum mampu maka berpuasalah itu sebagai pelindung baginya “. (HR. Imam Bukhari & Imam Muslim).

12). Zina/hubungan Seks.

Puncak petaka dari pacaran ialah adanya hubungan seks diluar nikah. Islam sejak dini telah melarangnya, bahkan untuk mendekatinya saja sudah dilarang. Alloh berfirman: “ Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk “. (QS. Al-Isra’: 32). Hukuman bagi sang pezina dalam Al-Qur’an sangat berat, yaitu didera seratus kali bagi yang belum menikah atau di rajam sampai mati bagi yang sudah menikah.

13). Tasyabuh (mengikuti budaya orang Kafir).

Rasululloh Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ barangsiapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk golongannya “. (HR. Imam Muslim dengan sanad Shahih). Jadi intinya pacaran dalam kacamata Islam itu hukumnya haram dan melanggar norma-norma hukum Islam menurut metodelogi pemahaman Rasululloh dan para Ulama Salaf maupun Khalaf, yang sebagaimana mereka menerangkan bahwa pacaran itu bertasyabuh (mengikuti orang kafir-red) baik dalam berpakaian, tingkah laku serta bercampur baur antara laki-laki dan perempuan. Intinya lebih baik pemuda dan pemudi tersebut menikah dari pada berpacaran yang mana membawa kepada Laknat Alloh dan menjerumuskan kedalam jurang Neraka yang dhasyat.

Sebagaimana dalam pernikahan itu dapat mengikuti Sunnah para Nabi dan Rasul serta Shahabatnya yang mulia. Dan hendaklah kita mulai sejak dini menjauhi mode orang kafir seperti: TV (Asalkan dipake untuk sarana Dakwah & Informasi Keislaman-red), Radio (Asalkan dipake untuk sarana Dakwah & Informasi Keislaman-red), Pakaian (Fashion) mode Kafir, Musik, dll. Tapi seharusnya wahai para pemuda dan pemudi banggaan umat Islam marilah engkau pelajari Ilmu Islam dengan benar dan mengikut kajian/taklim bernuansa Islam yang di dalamnya mengajak kita untuk memahami aspek-aspek agama Islam yang lurus agar membawa umat Islam untuk mendapatkan Negara dan Bangsa yang Baldathun Thoyibathun Warrabun Ghofur bila pemuda dan pemudinya kembali kepada jalan yang lurus (Syirothol Musthaqiem) yang diridhoi oleh Alloh Tabarokta wa Ta’ala Rabb semesta alam. Amien….

14). Khotimah (Penjelasan).

Pacaran berbagai bentuk pergaulan lawan jenis yang campur baur adalah budaya barat (kafir) dan tidak dikenal dalam Al-Islam. Dien (Agama) kita yang sempurna (dibanding agama lainnya-red) telah mengatur dengan jelas dan gambling (gampang tidak sulit) tentang rambu-rambu pergaulan dengan lawan jenis, untuk mencegah berbagai kekejian (zina, perkosaan, homoseks, lesbian, dan pelecehan seksual). Dalam memilih pasangan hidup marilah kita senantiasa berkhusnudzon pada Alloh Tabarokta wa Ta’ala Rabb semesta alam.

Bahwa Alloh akan memberikan pasangan yang baik apabila kita juga harus berusaha memperbaiki diri. Alloh Tabarokta wa Ta’ala berfirman: “ Wanita yang keji ialah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji ialah hanya untuk wanita yang keji (pula) dan wanita yang baik ialah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan bagi mereka, itulah ampunan dan rejeki yang mulia (baik)”. (QS. An-Nuur’: 26). Maka langkah yang pertama dan utama yang harus kita kerjkan sekarang ialah Ibda’ binafsika (mulailah dari dirimu sendiri) bukannya sibuk menengok kanan-kiri mencar pasangan (pacar). Sekian.

Barakallohu’ Fiik, Semoga tulisan ini bermanfaat. Wa’akhiru Dakwathuna. Subhanakallohumma’ Wabihamdikaa’ Ashadu’alaa ‘illaa Anta Astaqfiruka Wa’athubuhu ‘Ilaika. Nun Wal Qolami Wamaa’ Yasthurun, Walhamdulillahirobbil Alamien. Wallohu’ Ta’ala A’lam bish Showab.

Dan segala puji bagi Alloh Robb semesta alam dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dan keluarganya dan para shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat.

Daftar Pustaka/Mara’ji:

2 Al-Qur’an dan terjemahan dari DEPAG RI.

2 Kumpulan Kitab-Kitab Ulama tentang Hadist-Hadist Shahih & Maudhu serta Dhoif’.

2 Tafsir Ibnu Katsir, Oleh: Al-Imam Ibnul Katsir.

2 Majalah Al-Furqon.

2 Majalah As-Sunnah.

2 Pacaran Dalam Kaca Mata Islam, Oleh: Abd. Al-Mukaffi, Terbitan: Media Dakwah, 1997.

2 Kudung Gaul, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid Prees.

2 Remaja & Cinta, Oleh: Abu Al-Ghifari, Terbitan: Mujahid Prees.

2 Fatwa-fatwa memandang, khalwat dan berbaurnya Pria & Wanita (Ikhtilat), Oleh: Syaikh Abdul Aziz

bin Baaz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Syaikh Abdurrahman Al-Jibrin, Terbitan:

At-Tibyan cetakan ke III November 2000.

Rasululloh Muhammad Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda:

“ Sesungguhnya Alloh Ta’ala tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tetapi kepada hati dan setiap amal-amal kalian “.

(Hadist dengan Sanad Shahih Riwayat Imam Muslim)

Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahulloh dalam Kitabnya Al-Umm’ berkata:

“ Ilmu bagaikan hewan buruan, mencatat ilmu sama dengan mengikatnya”

Dakwah Kami:

  1. Kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan Pemahaman Rosululloh serta Salafush Ash-Shalih
  2. Tashfiyah yakni memurnikan ajaran Islam dari segala Noda Syirik, Bid’ah, Khurafat, serta gerakan-gerakan dan pemikiran-pemikiran yang merusak ajaran Islam.
  3. Tarbiyah yakni Pendidikan bagi kaum Muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni.
  4. Menghidupkan pola piker membiasakan kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan (tradisi)
  5. Mengajak kaum Muslimin untuk hidup Islami, sesuai dengan Manhaj Ahlul Sunnah Wal Jama’ah.

Saudaraku Ingatlah 5 Slogan INDAH (Inti Dakwah HASMI):

1. Tegakkan Tauhid, Lenyapkan Syirik…!!

2. Terapkan Syari’at Alloh Azza wa Jalla…!!

3. Wujudkan Masyarakat Islami…!!

4. Hidupkan Sunnah, Matikan Bid’ah…!!

5. Tinggalkan Kemaksiatan & Kemungkaran…!!

“.....Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka:

KEMBALIKANLAH IA KEPADA ALLOH (AL-QUR’AN)

DAN RASUL (SUNNAHNYA)......”.

(QS.AN-NISAA’: 59)

PENUTUP

Alhamdulillah, Ya Alloh Rabb kami yang Maha mulia, Sesungguhnya Agama Islam itu mudah karena tidak ada satupun agama yang sempurna selain Islam. Dan segala Puja dan Puji hanya bagi Alloh Rabb semesta alam serta Shalawat dan Salam atas Nabi kita Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dan keluarganya dan para shahabatnya, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, Keluarga beliau juga para pejuang Islam yang selalu Istiqomah dalam menegakkan syi’ar Islam menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasululloh Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam.

Makalah/artikel yang berjudul “ Penyimpangan Pola Pergaulan Pada Remaja Islam “. Yang saya buat ini Insya Alloh Tabarokta wa Ta’ala akan bermanfaat bagi kita selaku para Remaja Islam yang selalu haus dengan ilmu agama yang haq yaitu Islam karena Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan mempernudah jalan ke Syurga. Dan marilah kita harus banggakan semangat yang mengelora untuk memahami Al-Islam ini. Dan ilmu itu akan senantiasa bermanfaat bagi kita sebagai generasi penerus yang akan mengemban tugas yang mulia, yaitu untuk menegakkan Syi’ar Islam di muka bumi ini, karena tanpa kalian pemuda-pemudi Islam tidak akan jaya apabila kalian tidak mempelajari Agama yang mulia ini, yang hanya Islam saja yang membawa kita kepada JannahNya (Syurga), karena wahai pemuda-pemudi janganlah kalian terperosok dalam duniawi semata karena akan sia-sia.

Saya tekankan kepada kalian wahai pemuda-pemudi harapan Bangsa, Negara dan yang utama Agama agar senantiasa berlindung kepada Alloh dan tidak melanggar apa yang diperintahkan oleh-Nya (Alloh) kepada setiap Umat-umatNya. Ingatlah sebuah fenomena pada zaman era globalisasi ini hanya fiktif belaka apakah ada yang terpikir oleh benak kalian untuk berpacaran atau melanggar perintah & larangan Alloh….? (Renungkanlah).

Wahai para pemuda-pemudi harapan kami kejayaan agama Islam ada di tangan kalian maka janganlah kalian mengikut ajaran budaya syaithan dan orang kafir…?, sebab Alloh murka terhadap umatnya yang suka mengikuti ajaran syaithan dan orang yang jauh kepada Islam…!. Rasululloh Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda: “ barangsiapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk golongannya “. (HR. Imam Muslim dengan sanad Shahih). Maka dari itu kita sebagai pemuda-pemudi harapan Bangsa, Negara dan yang utama Agama haruslah mengikuti apa yang diperintahkan Alloh dan tidak boleh sedikitpun melanggar perintahNya…!. Karena bagaimana mungkin sebuah Negara dan bangsa untuk memperoleh Negara yang Baldathun Thoyibathun Warrabun Ghofur bila pemuda-pemudinya melanggar Norma-norma Syari’at Islam…?, Inaalillahi Wa Innalillahi Raji’un. (Renungkanlah Pula Saudaraku Muslim yang kucintai karena Alloh).

Semoga kita selalu terlindung dari perbuatan jahat dan selalu Istiqomah dalam meneggakkan Panji Kalimatud-Tauhid serta mengikuti perintah Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut metodelogi pemahaman Rasululloh beserta para Shahabat beliau yang di jamin masuk ke dalam Jannah (Syurga). Akhirnya pula, hanya Alloh-lah pemberi taufiq dan hidayah. Sekian. Wallohu Al-Muwafiq illa Aqwami Ath-Thariq.

Salam Taqdim, Bekasi, 02 Juni 2005 Masehi

Al-Ustadz Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy bin Shalih Abu Ramadhan

(MOHON ARTIKEL INI DIPERBANYAK, INSYA ALLOH BERMANFAAT)


2 komentar: