“ Biografi Al-Allamah Al-Mujahid
Fadhilatush Asy-Syaikh Hamuud’ bin ‘Uqla asy-Syu’aiby Rahimahulloh”
(Guru Besar Para Ulama&Mujahidin Ahlu Sunnah wal Jama’ah yang Murni)
Nama lengkap beliau adalah Al-Allamah Al-Mujahid Fadhilatush Asy-Syaikh Abu ‘Abdullah Hamuud bin ‘Abdillah bin ‘Uqla bin Muhammad bin Ali bin ‘Uqla’ Asy Syu’aibi Al-Khalidi Rahimahulloh, termasuk keluarga Junah dari Bani Khalid. Lahir pada tahun 1936 H. dan tumbuh di Komplek Perumahan Pegawai Pos. Ketika berusia tujuh tahun mengalami kebutaan akibat penyakit kronis yang dideritanya. Meski demikian, beliau tetap dapat menyelesaikan studinya dalam menjalani Kitab. Ayahnya sangat bersungguh-sungguh mengasuh dan mendidiknya. Hafidz Al-Qur’an pada Usia 15 Tahun, juga hafal beberapa isi Kitab dibawah bimbingan Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Mubarak Al-‘Amiri Rahimahulloh.
Selanjutnya beliau pindah ke
Sesudah Fakultas Syari’ah di Riyadh dibuka, beliau belajar disana dari Al-Allamah Samahah Asy-Syaikh ’ Abdul ’Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi Rahimahulloh. Beliau Mulazamah kepada mereka sampai kerumah gurunya dan mendapatkan pelajaran tentang logika, ushul fiqh dan tafsir. Pada tahun 1376 H beliau lulus dari Fakultas Syari’ah kemudian menjadi pengajar di Al-Mahad Al-‘Alami di Riyadh. Tahun 1378 H. menjadi dosen pengajar di Fakultas Syari’ah. Selama rentang waktu 40 tahun mengajar hadist, fiqh, ushul fiqh, tauhid, nahwu dan tafsir. Karir akademiknya terus menanjak hingga mendapat gelar Profesor.
Beliau juga menghasilkan beberapa tulisan, diantaranya adalah: Kitab Imamah Al-‘Uzhma, Kitab Syarh Juz’i min Bulughul Al-Maram, ikut serta menyusun Kitab Tashil Al-Wushul ila ‘Ilm Al-Ushul yang dibuat oleh Universitas Islamiyyah dan Kitab Al-Qoul Al-Mukhtar fie Hukmi Al-Isti’anah bi Al-Kuffar. Beliau juga mengeluarkan cukup banyak fatwa dan mudzakirot yang berbeda-beda dan beraneka ragam (berisi tentang ajakan untuk menentang gerakan penyimpangan dan bid’ah) salah satunya berbicara pembuatan patung dan larangan untuk mengadakan pesta-pesta nyanyian, dan hari raya yang bid’ah, pemimpin wanita dan lain-lainnya termasuk juga Tazkiyyat li al-‘Ulama wa al Mushilihin. Semoga Alloh Ta’ala membalas usaha yang sungguh-sungguh dan jujur itu dengan kebaikan.
Dari tangan beliau telah lahir sejumlah besar ‘ulama, asatidzah dan menteri, diantaranya adalah: Al-Allamah Ma’ali Asy-Syaikh Dr. ‘Abdulloh bin ‘Abdil Muhsin at-Turki Hafidzahulloh (Menteri Urusan Keislaman), Al-Allamah Ma’ali Asy-Syaikh Dr. ‘Abdulloh bin Muhammad bin Ibrohim ‘Allu Asy-Syaikh Hafidzhahulloh (Menteri Peradilan), Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Prof. DR. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah al-Fauzan Hafidzhahulloh (Anggota Lembaga Ha’iah Kibarul Ulama dan Al-Lajnah Ad-Da’imah), Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh DR. Salman bin Fadh al-‘Audah Hafidzhahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh al-Mujahid ‘Ali bin Khudhair al-‘Khudhair Hafidzhahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Qodhi bin Tamyiz ‘Abdirrohman bin Sholih al-Jibrin Hafidzhahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Qodhi Tamyiz ‘Abdurrohman bin Sulaiman al-Jarulloh Hafidzhahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Sulaiman bin Nashir bin ‘Abdullah al-‘Ulwan Hafidzhahulloh, dan masih banyak sekali para tokoh lainnya yang mendapatkan pengajaran dari beliau.
Kehidupan beliau berputar di sekitar Jihad dan Mujahidin. Beliau selalu mengikuti berita tentang Jihad dimanapun. Perhatiannya dalam masalah Jihad ini sudah dikenal karena keberaniannya dalam berbicara ketika ulama lain diam. Beliau selalu mengatakan apa yang beliau percayai sebagai kebenaran dan tidak takut kepada siapapun kecuali Alloh. Beliau adalah satu diantara sedikit ulama di Saudi Arabia yang berani mengatakan ke Masyarakat umum tentang kufurnya Pemerintah Saudi karena pertolongannya pada orang-orang Kafir terhadap kaum Muslimin. Karena alasan inilah, meskipun dia buta dan sudah berumur 70-an, beliau Syaikh yang mulia dipenjara pada tahun 1995 M. Beliau memiliki perhatian yang luar biasa terhadap situasi terkini para Mujahidin di Afghanistan, sampai-sampai orang-orang dekatnya khawatir sesuatu akan terjadi pada Syaikh.
Salah seorang murid beliau mengatakan: ” Kebanyakan dari malam-malam beliau dihabiskan dalam do’a yang sungguh-sungguh; untuk para Mujahidin di Afghanistan. Beliau adalah orang yang berhati sangat lembut yang mudah meneteskan air mata. Ketika mendengar berita bagus beliau akan menangis karena bahagianya, dan ketika mendengar berita buruk beliau akan menangis kesedihan ”.
Ketika ada yang memfitnah (tahdzir/vonis) atau memburuk-burukan Mujahidin, beliau akan menjadi sangat marah. Murid-murid beliau bisa mengetahui situasi terkini Mujahidin hanya dengan melihat ekspresi wajahnya ketika memasuki majelis. Setelah jatuhnya Kunduz, beliau menjadi sangat sedih sampai-sampai murid-murid beliau khawatir beliau akan meninggal karena kesedihannya, beliau selalu mengulang-ulang ” Dimanakah kaum Muslimin, Dimanakah kaum Muslimin? ”. Beliau sangat sholih dan seorang Zahid, beliau juga seorang ahli ibadah yang sungguh-sungguh. Beliau sangat mendukung kebenaran dan orang-orangnya, serta sangat benci pada kebatilan dan orang-orangnya. Beliau adalah orang yang sangat berani dan pemberani dan tidak takut dengan konsekuensinya ketika mengatakan kebenaran. Hal ini bisa terlihat ketika beberapa kawannya menyarankan beliau untuk tidak mengatakan apa yang telah beliau lakukan - tapi beliau memperdulikannya-, Beliau adalah salah satu dari ulama-ulama Saudi Arabia pertama yang memfatwakan pada masyarakat Muslim untuk mendukung Pemerintahan Taliban.
Setelah peristiwa 11 September 2001, ketika banyak kalangan dari Dunia Islam yang berada di sisi Amerika, beliau mengeluarkan fatwa untuk mengklarifikasi Kebenaran dan menyeru Ummat Islam untuk datang mendukung Taliban dan para Mujahidin di Afghanistan. Banyak dari murid beliau yang memenuhi seruan ini dan berangkat ke Afghanistan, dan beberapa diantaranya telah Syahid. Beliau Wafat pada Jum’at 18 Januari 2002 M, bertepatan 4 Dzulqa’dah 1422 H. Hal ini mungkin adalah kehilangan terbesar Ummat Islam dan Mujahidin setelah Syahidnya Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh al-Mujahid Abdullah ’Azzam Rahimahulloh pada tahun 1989M.
Sebelum beliau wafat, beliau sempat mengirimkan surat kepada para Ulama Pakistan, bersama dengan Murid-murid beliau, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Sulaiman bin Nashir bin ‘Abdullah al-‘Ulwan Hafidzhahulloh Penulis Kitab Syarh Nawaqid Al-Islam, dan Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh al-Mujahid ‘Ali bin Khudhair al-‘Khudhair Hafidzhahulloh Penulis Kitab Ashlu Diinil Islam. Beliau juga menulis Surat dukungan kepada Amirul Mukminin Al-Allamah Samahah Asy-Syaikh Mullah Muhammad Umar Mujahid Hafidzhahulloh.
Al-Allamah Al-Mujahid Fadhilatush Asy-Syaikh Hamuud’ bin ‘Uqla asy-Syu’aiby Rahimahulloh seperti ayah bagi Para Ulama dan Mujahidin di seluruh dunia. Meskipun beliau mungkin belum pernah bertemu sebagian diantara mereka di dunia, beliau senantiasa meminta pada Alloh untuk mengumpulkannya bersama mereka semua di tempat tertinggi di Jannah (Syurga), bersama dengan Para Nabi, Shiddiqqin, Syuhadaa’ dan Shalihin, karena merekalah sebaik-baik teman.
Ya Alloh! Ampunkanlah Asy-Syaikh Hamuud’ bin ‘Uqla asy-Syu’aiby Rahimahulloh dan penuhilah dia dengan Rahmat-MU. Jadikanlah kuburnya sebagai kebun dari kebun-kebun Jannah. Selamatkanlah dia dari Azab Kubur. Selamatkanlah dia dari huru hara besar pada hari kiamat. Amiin Ya Mujibas Saliem.
Biografi ini diambil dari Buku Exclusive Best Seller ” Wasiat Para Syuhada’ WTC ” (Menebus Kembali Harga Diri Islam dan Kaum Muslim) Halaman. 139-144 Terbitan: Kafayeh Cipta Media dengan sedikit perubahan oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal al-Bantani al-Jawy bin Shalih Abu Ramadhan, dkk.
“ Biografi Al-Allamah Al-Imam Al-Mujahid
Fadhilatush Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz Hafidzhahulloh
(Ulama Mujahidin Pejuang Islam yang Murni)
Nama beliau adalah asy-Syahid Al-Imam Al-Mujahid Abdul Qadir bin Abdul Aziz Asy-Syarif Hafidzhahulloh. Beliau dilahirkan di bulan Agustus tahun 1950 M di Kota Bani Yusuf sebelah selatan Mesir. Telah menuntut ilmu dari beberapa Ulama besar semisal Al-Allamah Al-Faqih Asy-Syaikh DR. Abdur Razzaq ‘Afifiy Rahimahulloh (Wakil Ketua Al-Lajnah Ad-Dai’mah li al-Buhuts al-‘Ilmiyyah wa al-‘Ifta’ semasa Al-Imam Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Ibnu Baaz Rahimahulloh, serta Anggota Ha’iah Kibarul Ulama, Kerajaan Saudi Arabia dan Anggota Senior Tandzim Jama’ah Anshaar al-Sunnah al-Muhammadiyyah- di Mesir yang otoritas ilmu diakui oleh dunia), Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh al-Mujahid ‘Ali bin Khudhair al-‘Khudhair Hafidzhahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh Sulaiman bin Nashir bin ‘Abdullah al-‘Ulwan Hafidzhahulloh, Al-Allamah Fadhilatush Asy-Syaikh ‘Abdirrohman al-Jibrin Hafidzhahulloh, Al-Allamah Al-Mujahid Fadhilatush Asy-Syaikh Abu ‘Abdullah Hamuud’ bin ‘Uqla asy-Syu’aiby Rahimahulloh, dll dan hafal Al-Qur’an sejak kecil dan mulai mengarang Kitab tatkala menginjak dewasa. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran di Mesir tahun 1974 H dengan Predikat Yudisium Summa Cumlaude disertai penghargaan tingkat satu.
Pernah bekerja sebagai Wakil Ketua di bagian operasi bedah di Fakultas Kedokteran di Al-Qashr Al-‘Aini. Sempat ditangkap sebentar setelah terjadinya pembunuhan terhadap Thaghut Anwar Sadat pada tahun 1981, namun dengan izin Alloh Subhanahu wa Ta’ala beliau dapat keluar/menyelamatkan diri dari Mesir. Pernah bekerja sebagai direktur Rumah Sakit Al-Hilal Al-Kuwaiti di Kota Peshawar Pakistan. Telah beristrikan seorang wanita Palestina dan dianugerahi empat putra dan seorang putri. Kemudian menikah lagi dengan seorang wanita Yaman dan dikaruniai seorang putri. Hijrah dari Pakistan guna menyelamatkan diri dan dien beliau sebentar setelah adanya penahanan/penangkapan terhadap warga Arab di Kota Peshawar tahun 1993 M. Beliau Hijrah menuju Sudan. Tiba di Yaman pada akhir-akhir terjadinya perang antara pihak yang ingin memisahkan diri dari penguasa setempat. Pernah bekerja di Rumah Sakit Ats-Tsaurah Al ’Am di sebuah Kota yang terletak di sebelah selatan ibukota Shan’a dengan sukarela tanpa gaji, lalu beliau bekerja di Rumah Sakit Daarusy Syaf.
Disamping menjadi seorang dokter sukarelawan, beliau juga sosok ulama besar sekaligus penulis yang produktif. Namun demikian karena prinsip para Nabi telah mendarah daging, yaitu prinsip ” In Ajriya Illa ’Alalloh ” (Sesungguhnya gajiku berasal dari Alloh), maka walaupun beliau banyak menulis buku yang berbobot dan sangat layak jual, beliau malah berwasiat bahwa haram bagi diri beliau dan ahli waris beliau untuk berbisnis dengan semua hasil karya beliau baik di saat beliau masih hidup atau setelah kematian beliau. Subhanalloh. Diantara Kitab yang beliau Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz tulis adalah Kitab Al-Jami’ Fi Thalabil ’Ilmi Asy-Syarif yang berjumlah 14 jilid (Versi Mimbar Tauhid wal Jihad), Kitab Al ’Umdah Fi I’dadil ’Uddah lil Jihad Fi Sabilillah (712 halaman), Kitab Da’watut Tauhid dan Kitab Al-Hujjah Fi Ahkamil Millah Al-Islamiyyah, dll.
Pernah divonis penjara seumur hidup di Albania di bulan April 1999 M, namun beliau belum pernah mendatangi pengadilan tersebut (in absentia). Setelah kejadian ledakan WTC pada 11 September 2001, beliau ditangkap, tepatnya tanggal. 28 Oktober 2001. Beliau berkhalwat di penjara Al Amn As-Siyasi di Shan’a Yaman selama dua tahun lima bulan. Thaghut Yaman menyerahkan beliau kepada Thaghut Mesir pada tanggal. 28 Februari 2004. Beliau dan kelima ikhwan beliau divonis penjara seumur hidup dan hukuman mati. Kita memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar segera membebaskan beliau dari penjara thaghut. Allohu’ Akbar.
Biografi ini diambil dari Buku Tanda Kasih Sayang untuk Teman seperjuangan ” Menggentarkan Musuh-Musuh Islam, Karya: Al-Allamah Al-Imam Al-Mujahid Fadhilatush Asy-Syaikh Dr. Abdul Qadir bin Abdul Aziz Hafidzhahulloh, Terbitan: Senyum Media, Halaman 9-10, Buku ” Balada Jama’ah Jihad, Karya: Al-Allamah Al-Mujahid Fadhilatush Asy-Syaikh Dr. Hani As-Siba’i (aktivis Jama’ah Jihad, Mesir), Terbitan: Jazera Hal. 108-110, dll dengan sedikit perubahan oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal al-Bantani al-Jawy bin Shalih Abu Ramadhan, dkk (Serang-Banten).
Ucapan Terimakasih Kepada: Abi dan Ummi serta adik Ramadhan, Ust. Abu Faqih Abdul Wahab At-Teghaly Rahimahulloh (Allohuma Fakka Asrohu) (Tegal-Jateng sekarang Domisili di Abha, KSA), Al-Akh Abu Malik Muhammad Lukman as-Sundawy, Ust. Abu Sulaiman Aman Abdurrahman, Lc (Allohuma Fakka Asrohu) (Penulis Buku Kandungan “ Laa Ilaaha Illalloh “ Versi Ahlussunnah wal Jama’ah, Penerbit: Pustaka Atstsuguur), Ust. Halawi Makmun, Lc, MA (Allohuma Fakka Asrohu), Ust. Abu Bakar Ba’asyir (Allohuma Fakka Asrohu), Ust. Abu Muhammad Jiebril Abdurrahman (Allohuma Fakka Asrohu), Ust. Abu Musa Ath-Thayyar (Allohuma Fakka Asrohu), Ust. Ahmad Rofi’i bin Muhasan Amir Al-Sirbuni, Lc (Allohuma Fakka Asrohu) (Mudir Ma’had Al-I’tishoom, Karawang dan Mudir Tandzim An-Najat), Ust. Farid bin Ahmad Ukhbah, Lc, MA (Allohuma Fakka Asrohu) (Mudir Yayasan Islamic Center Al-Islam, Bekasi), Al-Akh Ghana, Lc (Majalah Sabili), Ust. Salimin Dani, Lc, MA (Ketua DDII, Kota Bekasi), Ust. Aslam Muhsin, Lc (Mudir Ma’had Al-’Binaa, Karawang), Ust. Syaikh Mudriika Ilyas, Lc, Dpl, Acp, Ust. Dr. Yusuf (Mudir Ma’had Al-Marhatush Shalihah, Bekasi), Ust. Abu Nida’ (Ma’had Islamic Ibnu Baaz, Yogjakarta), Ust. Abu Hamzah Agus Hasan Bashori al-Sanuwi, Lc, MAg (Pimpinan Maj. Qiblati), Ust. Takdir Syamsuddin Ali (Mudir Ma’had Ad-Da’wah, Rangkasbitung, Banten), Ust. Dr. Ahmad Zain An-Najah, MA, Ust. Drs. Hartono bin Ahmad Jaiz, Al-Akh Ganjar Wijaya (Redaktur Maj. Gerimis), Al-Akh Yusuf (Penyiar Radio FAJRI 91,4 FM), Al-Akh Mu’min Sholeh (Pusdiklat DDII, Bekasi), Al-akh Egi Abdurrahman (DPP. HASMI), Al-Akh Rahmat Abu Nida’, Mas Wiyono, Al-akh Arif, Al-Akh Mashuri dan Santri Madrasah Aliyyah Muhammadiyyah, Kota Bekasi, serta para Ulama dan Mujahidin yang kokoh diatas Manhaj Dakwah Tauhid dan Jihad semoga kita Selalu dalam Lindungan Alloh dan Umat Islam yang haus akan kebenaran Islam yang murni, dan risalah ini semoga dapat bermanfaat, walaupun banyak yang tidak mendukung tapi risalah ini kami persembahkan bagi orang islam yang haus akan kebenaran islam. Do’aku selalu menyertai kalian semua yang selalu mengemban dakwah tauhid dan jihad. Amien Ya Mujibas Sa’ilin.
Mohon risalah ini diperbanyak dan disabarluaskan kepada Ummat Islam, semoga bermanfaat dan menjadi ladang amal jika anda membantu menyebarkan risalah ini, Syukron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar