Pertanyaan-pertanyaan penting Kajian Khusus Remaja Di Masjid Al-Amjad, Tigaraksa-Tangerang
Assalamu’alaikum. WR. WB.
Pertanyaan kepada Ust. Abu Hanifah albantani, Bolehkah kita menisbatkan diri memakai gelar As-Salafy atau Al-Atsary begitu pula dengan Salafiyyun?, Mohon penjelasannya serta bolehkah kita mengikuti Manhaj Ali Hasan Al-Halabi serta Khalid Al-Ambari yang mengusung manhaj Murji’ah kontemporer!, Al-akh Abu Ihsan (Kp.Rancamaneuh, Tigaraksa)
Jawab, Segala Puja Bagi Alloh Rabb Semesta Alam, Shalawat beserta Salam tetap tercurah kehadirat Rasululloh ibnu Abdillah Shallallahu’ alaihi wa Sallam, Kelurganya, Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, pertanyaan bagus sekali Sesungguhnya ya Ikhwah fillah kita tidak boleh menisbatkan diri kepada As-Salafy atau Al-Atsary cukup dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah saja sebab Syaikh Al-Allamah DR. Shalih bin Fauzan al-Fauzan Hafidzhahulloh mengatakan bahwa Salaf adalah Hijbulloh sedangkan menamakan dirinya dengan As-Salafy atau Al-Atsary serta Salafiyyun tidak ada asal usulnya serta termasuk bid’ah sepengetahuan ana, wallohu’ ta’ala a’lam untuk lebih jelas antum baca saja buku yang alhamdulillah bagus walaupun buku ini dicela alias di tahdzir sama tokoh taqdis dan muqodas serta muqaliddun dikalangan kaum salafiyyun ma’zun karena buku ini dilengkapi fatwa ha’iah kibarul ulama yang alhamdulillah dengan ijin Alloh Rabbul ’Izzati telah diterjemahkan kedalam buku bahasa Indonesia dengan judul Beda Salaf dengan Salafi Harusnya sama Kenapa Beda!, Karya: Syaikh Al-Allamah Mut’ab bin Suryan Al-’Ashimi Hafidzahulloh, Terbitan: Islamika, untuk masalah siapakah Ali Hasan al-Halabi serta Khalid al-Ambari silakan antum baca saja buku tentang judul bukunya adalah Membongkar Kedok Salafiyyun Sempalan, Terbitan: Pustaka MIM dan masalah Kitab yang setahu ana karangan Ali Hasan Al-Halabi serta Khalid Al-Ambari sarat dengan Faham Murjiah yang mana seharusnya para Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan masalah iman adalah pembenaran dihati, diucapkan dilisan dan diamalkan dengan anggota badan itulah yang benar bukan yang didengungkan oleh sang salafiyyun ma’zun yang mana mereka juga bukan mendukung jihad para ulama dan mujahidin tetapi mencela ulama dan mujahidin yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka, innalillahi wa innalillahi rojiun, apakah ini yang dinamakan dengan manhaj salaf ya ikhwah!, silakan antum rujuklah buku Karya: Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman dengan judul: Kandungan Laa ilaaha illallah versi Ahlus Sunnah wal Jama’ah Terbitan:Pustaka. Atstsuguur, halaman: 37-38 catetan kaki yang ke.4-5, silakan antum baca kedua buku tersebut yakni buku Membongkar Kedok Salafiyyun Sempalan, serta buku Kandungan Laa ilaaha illallah versi Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Barakallohu’ fiik. Wassallam.
Assalamu’alaikum. WR. WB
Pertanyaan kepada Ust. Abu Hanifah albantani, buku apa yang perlu dibaca untuk masalah Dakwah dan Jihad, mohon penjelasan, serta Majalah apa yang bagus dibaca untuk umat Islam mengenai Dakwah dan Jihad sebab ana pernah baca Majalah As-Sunnah yang Mottonya kalau tidak salah upaya menghidupkan sunnah tapi malah memadamkan cahaya sunnah, mohon penjelan antum, Syukron!. (Abu Yusuf, Balaraja).
Jawab, Segala Puja Bagi Alloh Rabb Semesta Alam, Shalawat beserta Salam tetap tercurah kehadirat Rasululloh ibnu Abdillah Shallallahu’ alaihi wa Sallam, Kelurganya, Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, setahu ana buku serta kitab yang patut antum baca adalah karya ulama dakwah tauhid seperti karya: Al-Imam Al-Allamah Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi Rahimahulloh, Al-Imam Al-Allamah Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah Rahimahulloh beserta muridnya Al-Imam Al-Allamah Syaikhul Islam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahulloh, serta bacalah buku karya Syaikh kami yang mulia Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Mujahid Hamuud bin ’Uqla Asy-Syu’aibi Rahimahulloh serta muridnya Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Mujahid Ali bin Khudhair al-Khudhair Rahimahulloh, serta bacalah pula buku karya Masyayikh yang berada di Ha’iah Kibarul Ulama serta Al-Lajnah Ad-Da’imah beserta buku dari Tandzim Anshorus Sunnah Muhammadiyah, Mesir, juga antum bacapula buku tentang nasihat At-Taujihat Al-Manhajiyyah 3 Idha’at ala Thariqil Jihad (Terj. dari Buku Dari Usamah Kepada para Aktifis), Terbitan: Kafayeh, Buku Ayaturrahman Fii Jihadil Afghan, Karya: Syaikh Al-Allamah Mujahid DR. Abdullah Azzam Rahimahulloh, Terbitan: Kafayeh, juga antum bacapula Buku Karangan Syaikh kami yang mulia Al-Allamah Al-Faqih Mujahid Abu Muhammad ’Ashim Al-Burqawi Al-Maqdisi Hafidzahulloh dengan Judul Mereka Mujahid tapi Salah langkah, Terbitan: Jazera, juga 2 buku yang sangat bagus sekali yakni tentang Buku Muslimah Berjihad Karya: Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Syaikh Yusuf Al-’Uyairi Rahimahulloh, Terbitan: Islamika, juga Buku Melawan Penguasa Karya: Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Syaikh Abdul Mun’im Halimah, Terbitan: Jazera, silakan saja atum baca buku tersebut insyaAlloh banyak faedah ilmu, untuk masalah Majalah silakan yang patut antum baca lebih baik baca saja Majalah An-Najah serta Majalah Ummatie dan Majalah Gerimis, insyaAlloh tidak kalah isinya dan mutunya dari majalah pengekor thoghut sang Salafiyyun Ma’zun yakni Majalah aneh bin ajaib pengekor Murji’ah Kontemporer seperti Majalah As-Sunnah, Majalah Asy-Syari’ah, Majalah FATAWA, Majalah Al-Furqon, Majalah Adz-Dzakhiirah, Majalah Salafy, dll, Barakallohu’ Fikk. Wassallam.
Dikumpulkan oleh pertanyaan ini oleh: Al-akh Muhajirin al-Anshori.
Pertanyaan-pertanyaan penting Kajian Khusus Remaja Di Masjid Al-Amjad, Tigaraksa-Tangerang
Assalamu’alaikum. WR. WB.
Pertanyaan kepada Ust. Abu Hanifah alBantani, apakah Mujahidin yang berjuang di Palastina serta Afghanistaan, dll mendapatkan Syahid dalam berjuang?, mohon penjelasan antum!. (Al-akh Yunus al-Ghifari, Ciomas, Serang).
Jawab: Barakallohu’ fikk, pertanyaan yang bagus sekali, Segala Puja Bagi Alloh Rabb semesta Alam yang patut kita perjuangkan kalimat-Nya, Sesungguhnya para Mujahidin yang berjuang demi membela kalimat Tauhid adalah Mati Syahid, sebab Beliau Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda: ” Pusat Segala Urusan adalah Islam, tiang penyanganya adalah shalat, dan puncaaknya adalah jihad fie sabilillah ”. (HR. Muslim dengan isnad Shahih). Maksud dari hadist itu adalah kita harus berjihad kepada kaum musyrik dan kafir yang telah menghina Islam itu harus kita lawan jangan diam saja ya ikhwah fillah, tapi anehnya ada sebagian pengaku Ahlus Sunnah yang menamakan dirinya sebagai pengikut Salafiyyun tapi anehnya mereka malah memvonis alias tahdzir para Mujahidin, apakah mereka tidak pernah membaca Kitab Fadhlul Jihad wal Mujahidin (Keutamaan Jihad dan Mujahidin) yang ditulis Oleh Syaikh Al-Allamah Imam Al-Faqih Muhadist Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahulloh, Terbitan: Darul Wathan, serta Kitab Ayyatur Rahman Fie Jihadil Afghan, Tulisan: Al-Allamah Mujahid Al-Faqih Syaikh Dr. Abdullah Azzam Rahimahulloh serta Kitab Al-Jaami’ fii Tholabil ’Ilmisy Syariif, Tulisan: Al-Allamah Mujahid Al-Faqih Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz Hafidzhahulloh, ya Akhi!, apakah mereka sang pengaku pemegang bendera salaf malah mencela para Ulama dan Mujahidin seperti Syaikh Al-Allamah Mujahid Al-Faqih Dr. Abdullah Azzam Rahimahulloh, Syaikh Al-Allamah Mujahid Al-Faqih Osama bin Ladin Hafidzahulloh, Syaikh Al-Allamah Mujahid Al-Faqih Abu Muhammad ’Ashim Al-Burqawi Al-Maqdisi Hafidzahulloh, Syaikh Al-Allamah Al-Faqih Muhadist Mujahid Yusuf Al-’Uyairi Rahimahulloh, Syaikh kami yang mulia Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Mujahid Hamuud bin ’Uqla Asy-Syu’aibi Rahimahulloh serta muridnya Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Mujahid Ali bin Khudhair al-Khudhair Rahimahulloh, dll yang berjuang membela Kalimatuth Tauhid dengan perkataan jelek seperti Khawarij, Quthubiyyun, Murjiah, Terorisme, dll apakah ini yang dinamakan Manhaj Salaf yang suka memvonis Ulama dan Mujahidin ya akhi!, Apakah antum sang pengaku Salafiyyun Ma’zun tidak faham Fatwa Syaikh kami yang mulia Al-Allamah Muhadist Al-Faqih Mujahid Hamuud bin ’Uqla Asy-Syu’aibi Rahimahulloh tentang masalah Bom Isytihadiyyah (Bom Bunuh Diri), dan masalah lainnya mengenai Fatwa Keutamaan JIHAD dan MUJAHIDIN ya Ikhwah fiddien!, coba antum bayangkan kalau Negeri Palestina, Afghanistan, dll di duduki oleh kaum kafir dan munafiq apakah kita diam saja!, tidak mau berjuang melawan penjajah!, aneh betul ya akhi mereka yang menamakan dirinya pemegang bendera salafiyah tapi malah menghina para Ulama dan Mujahidin, apakah ini akhlaq dan adab seorang salaf ya ikhwah fillah, Wallahu’ Ta’ala A’lam bish Showab, Semoga saja para Mujahidin dan Ulama yang berjuang di Palestina serta Afghanistan, dll mereka di golongkan orang yang masuk jannah (syurga) Alloh yang mulia. Amien ya Mujibas Sa’ilin. Wassallam.
Pertanyaan kepada Ust. Abu Hanifah alBantani, apakah yang dimaksud dengan program Bahaya Seruan Sinkretisme Agama, mohon Penjelasan antum!, Syukron!. (Al-akh Yanto, Pasar Kemis, Tangerang).
Jawab: Segala Kebenaran hanya milik Alloh yakni ajaran yang dibawa oleh Rasululloh Muhammad ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam yakni Agama Islam yang mulia, sebab tidak ada satupun yang mulia selain Islam agama yang lurus dan benar, serta agama yang lain adalah bathil yang selamat adalah Islam, maksud dari pertanyaan antum ya akhi adalah artinya Sinkretisme agama sepengetahuan ana adalah Penyatuan Agama, Coba saja antum baca saja buku yang dilkeluarkan oleh Lajnah Ad-Da’imah dengan Judul Tsalatsu Fatawa Muhimmah yang telah di ahli bahasakan dengan judul Buku ” Awas Kristenisasi & Bahaya Seruan Sinkretisme Agama ”, Terbitan: Darul Ilmi, coba saja antum baca dan pelajari buku tersebut insyaAlloh isinya mumtaz tentang masalah Kristenisasi, Wallahu’ Ta’ala A’lam. Wassallam.
Pertanyaan Kepada Ust. Abu Hanifah alBantani, Bolehkah kita Bekerja serta Belajar di tempat yang bercmpur antara Pria dan Wanita, mohon Penjelasannya?. (Hamba Alloh)
Jawab: Segala Puja hanya milik Alloh Rabb semesta alam, Sesungguhnya Belajar dan Bekerja ditempat yang terjadi Ikhtilat (Campur Baur) antara Pria dan Wanita itu tidak boleh sebab dapat menimbulkan Fitnah yang besar karena Rasululloh Bersabda: ” Aku tidak meninggalkan Sesudahku, Suatu Fitnah yang lebih berbahaya dibanding dengan fitnah bagi pria daripada wanita ” . (Al-Hadist), coba antum baca Buku dari para Kibarul Ulama (Ulama Besar) yang berjudul Bukunya kalau tidak salah Terbitan: At-Tibyan dengan Judul Buku: Fatwa-fatwa Tentang Memandang, Berkhalwat dan Ikhtilat (bercampurnya Pria dan Wanita), coba antum pelajari buku tersebut. Wassallam
Pertanyaan Kepada Ust. Abu Hanifah alBantani, apakah antum sudah membaca buku tentang Ahlussunnah Membantah Ibnu Taimiyyah juga Buku Mewaspadai ajaran-ajaran sesat diluar ahlussunnah wal jama’ah yang kedua buku tersebut diterbitkan oleh: LPPB2I Syabab Ahlussunnah Wal Jama’ah, mohon penjelasan antum!, Syukron. (Hamba Alloh, Malimping, Banten).
Jawab: Segala kebenaran hanya milik Alloh yang mulia, Sesungguhnya Buku tersebut isinya telah banyak menyimpang dan membodohi ummat Islam yang setahu ana buku itu anehnya ada tulisan Risalah Tahdzir, Naudzubillah min Dzalik ya ikhwah, ana sudah membaca buku tersebut dan isinya sangat bertentangan sekali, yang mana buku itu diterbitkan oleh SYAHAMAH Press, Klender, Jaktim bukan yang antum sebutkan itu ya akhi!, oleh karena itu barangsiapa yang ngaku Ahlussunnah yang mulia seharusnya mereka mendukung dakwah Al-Imam Asy-Syaikh Muhadist Al-Faqih Al-Allamah Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi Rahimahulloh yang dibilang Wahhabi serta Al-Imam Asy-Syaikh Muhadist Al-Faqih Al-Allamah Ibnu Taimiyah Rahimahulloh, dkk beserta muridnya yang mulia bukan malah mencela dan menghina Beliau semua, karena beliau tersebut yang mensyi’arkan dakwah tauhid yang haq serta melawan kemungkaran juga kebid’ahan yang merajalela, oleh sebab itu Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab atau yang dikenal sebagai Syaikh Muhammad At-Tamimi atau Wahhabi serta Syaikh Ibnu Taimiyah adalah ulama alim dan sholeh bukan termasuk golongan ulama su’ (jahat), intinya buku-buku yang antum sebutkan tadi tidak patut dibaca oleh umat islam, sebab banyak kebingungan yang membuat umat makin dibodohi, dan tidak boleh seorang muslim memperjualkan buku tersebut sembarangan karena buku itu sangat mudah sekali dicari dan diperoleh. Wallohu’ Ta’ala a’lam.
Dikumpulkan pertanyaan ini oleh: Al-akh Muhajirin al-Anshori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar