Rabu, 11 Februari 2009

” KELEDAI ILMU TERPELESET DI TANAH

Oleh:

ASY-SYAIKH Al-Allamah Al-Imam Al-Mujahid

ABU MUHAMMAD ‘ASHIM

AL-BURQAWI AL-MAQDISI Hafidzhahulloh Ta’ala

JAMA’AH TAUHID WAL JIHAD

Publikasi:Divisi Media dan Kajian

Jama’ah Tauhid Wal Jihad

www.tauhid-jihad.blogspot.com

Segala puji hanya bagi Alloh, Shalawat dan salam semoga di limpahkan kepada Rasululloh dan orang-orang yang loyal kepadanya…

Wa Ba’du…

Saya telah membaca dalam harian Ar-Ray Jordania tanggal 16 shafar 1417 H yang bertepatan dengan tanggal 2 juli 1996 M, sebuah berita dengan judul: “HAI’AH KIBAR ‘ULAMA SAUDI MENGECAM KASUS PELEDAKAN”.

Dalam berita itu dinyatakan: “Hai’ah Kibar Ulama di kerajaan Saudi Arabia mengecam tragedi peledakan di Khobar, dalam penjelasan yang di nukil oleh koran-koran kerajaan kemarin”

Pernyataan yang muncul dari pertemuan mendadak yang di langsungkan hari sabtu di kota Thaif dengan pimpinan Mufti Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Baz, ialah: “sesungguhnya setelah majelis melihat, mempelajari, mengamati dan menetapkan dengan Ijma’ bahwa peledakan ini adalah perbuatan pidana yang di haramkan secara Syar’i dengan Ijma’ kaum muslimin”

Dan menambahkan: “dalam Peledakan ini telah mencoreng hurumat Islam yang di ketahui secara pasti darinya dan merobek kehormatan jiwa-jiwa yang ma’shum, merobek kehormatan harta serta mengusik kehormatan keumatan, ketenangan kehidupan manusia yang aman lagi sentosa di tempat-tempat tinggal mereka, pencaharian mereka, di pagi dan petangnya”.

{ Saya Berkata: “ kefasikan mereka, kebejatan mereka, kecabulan mereka, khamr mereka dan kekafiran mereka adalah tidak samar lagi, itulah keadaan orang-orang yang terbunuh dalam peledakan itu. Harian Ar-Ray pada tanggal 29/6/1996 M telah memberitakan dengan judul: tentara amerika berupaya melupakan ledakan di saudi , Dharan Saudi-reuter: “…tidak jauh dari 500 meter dari puing-puing bangunan yang porak-poranda di komplek khobar para tentara Amerika yang laki-laki dan perempuan santai bermain kartu, dansa dan minum minuman yang bebas alkhohol di sebuah tempat parkir kendaraan yang telah di ubah menjadi ruangan besar untuk santai”. Sersan David Amerika berkata seraya menonton tiga pasang tentara AS yang berdansa ria: “pesta musik rakyat amerika setiap sore kamis biasanya mendapatkan sambutan hangat dari para tentara, dan mereka akan mulai berdatangan serta segalanya akan kembali seperti biasa” }.

Dan lanjutan pernyataan Ulama itu: “Alangkah kejinya dan alangkah besarnya dosa yang di pikul oleh orang yang berani lancang terhadap hurumatillah dan bersikap aniaya terhadap hamba-hamba-Nya serta membuat takut kaum muslimin dan orang-orang yang muqim di antara mereka. Celakalah dia, celakalah dia dari adzab Alloh, Siksa-Nya dan do’a-do’a yang mengelilinginya, kami memohon kepada Alloh agar membuka rahasianya dan membongkar urusan-urusannya” selesai.

Saya Katakan: Justru sesungguhnya Alloh telah membongkar urusan kalian dan membuka kedok kalian wahai ulama-ulama kesesatan. Demi Alloh telah datang kepada kami hari, dimana kami menahan lisan kami dari mengomentari tentang kalian dan saat itu kami menjaga sikap dari menyibukan diri terhadap kalian, karena khawatir akan meminggirkan persaudaraan kita dan memalingkan kami dari Manhaj Dakwah. Dan kami merasa cukup saat itu dengan tahdzir para pemuda dari kesesatan kalian… sampai ada orang yang mengkafirkan kami, Karena sebab kami tidak mengkafirkan kalian.

Dan sesungguhnya kami berharap kalian itu rujuk, atau berubah, atau merubah, atau bertaubat, atau merasa malu dan kami berpaling dari kalian sembari mencotoh Hadist Nabi shallallohu’ ‘alaihi wa salam: “Biarkanlah mereka, karena khawatir orang-orang mengatakan [bahwa] Muhammad membunuh para Shahabatnya”.

Akan tetapi kalian sangatlah di sayangkan…. Tidak bertambah selain kesesatan dan aniaya, penyimpangan dari Al-Haq serta pelepasan diri dari Tauhid, serta keberpihakan terhadap para Thoghut juga terhadap Syirik dan Tandid.

Dan bila para pendahulu kalian dan syaikh kalian yang mana ‘Abdul ‘Aziz [akhu nurah dan ayah fahd] telah memanfaatkan mereka dan menertawakan mereka, terus mereka mendapatkan orang yang menutupi kesesatan mereka, karena kecerdikan orang busuk ini [abdul aziz ayah fahd] serta kehebatannya dalam siasat talbis dan tadlis…

Maka status anak-anaknya yang mana kalian tawali kepada mereka dan membai’atnya pada hari ini serta keadaan mereka itu tidaklah samar atas setiap orang. Kekafiran mereka [anak-anak abdul aziz], dan loyalitas mereka terhadap musuh-musuh Dien ini dan para thoghut kekafiran di timur dan di barat, serta muharobah mereka terhadap Muwahhidin, adalah hal yang nyata lagi jelas, yang tidak mungkin samar atas orang buta.

Namun demikian, masih saja kalian menamakan si thoghut [fahd] sebagai imam kaum muslimin, kalian anggap dia dan para thoghut lainnya sebagai para penguasa yang sah [wulaat umuur syar’iyyin], dan kalian anggap orang yang menentang mereka lagi kafir terhadap kemusyrikan mereka sebagai kaum Khowarij, Bughot dan Takfiriyyin. Sungguh pas sekali buat kalian apa yang telah di sebutkan Rasululloh shallallohu’ ‘alaihi wa salam dari ucapan kenabian terdahulu: “bila kalian tidak malu maka lakukan apa yang kalian mau”.

Inilah kalian, tiap hari makin bertambah kelancangan kalian terhadap Dienullah dan Auliya-Nya, dan kalian makin menjadi-jadi dalam Tarqi [menutupi kekafiran] buat kepentingan musuh-musuh Dien ini dan melegalkan kebatilan mereka serta Talbis atas kaum muslimin, dimana kalian dalam penjelasan resmi ini mengatakan: “sesungguhnya peledakan ini adalah perbuatan dosa yang haram secara syar’i dengan Ijma’ kaum muslimin” selesai.

Keledai Ilmu terpeleset di tanah… Ijma apa yang kalian bicarakan tentangnya dan kaum muslimin mana yang kalian maksud?

SESUNGGUHNYA KAMI DAN IKHWAN KAMI AL-MUWAHHIDUN DARI KALANGAN YANG MENGHADANG PARA THOGHUT DI SETIAP BELAHAN BUMI MEROBEK IJMA’ YANG KALIAN KLAIM INI… [PILIH SAJA!!!] APA KALIAN TIDAK MENGANGGAP KAMI SEBAGAI BAHAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN !!??? ATAU KALIAN TIDAK JUJUR DALAM KLAIM IJMA’ INI. Semoga Alloh merahmati Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah Ahmad Ibnu Hambal, yang mana kalian mengaku intisab kepada mazhabnya –secara palsu- disaat beliau mengatakan: “siapa yang mengklaim ijma maka dia telah dusta, bisa saja manusia telah berselisih”.

Jadi ijma’ kalian ini sama sekali tidak ada harganya, karena ia adalah Ijma’ Clinton, Chirac, Fahd, Asad, Hasan, Husein, Husni dan yang lainnya dari kalangan thowaghit kuffar serta orang-orang yang merestui mereka dari kalangan ulama fitnah serta para pelindung syirik dan undang-undang [buatan].

Adapun ucapan kalian: “Alangkah kejinya dan alangkah besarnya dosa yang di pikul oleh orang yang berani lancang terhadap hurumatillah dan bersikap aniaya terhadap hamba-hamba-Nya serta membuat takut kaum muslimin”, maka saya tidak mengira samarnya atas seorangpun Wahai orang-orang yang buta hati, bahwa orang yang paling tepat atasnya ucapan-ucapan seperti ini adalah fahd Thoghut kalian dan ikhwannya dari kalangan thoghut syirik yang tidak membiarkan hurmah dari hurmatillah melainkan mereka melanggarnya dan mereka tidak menyisakan satu hak milik hamba-hamba Alloh pun melainkan mereka mendzaliminya, mereka menaku-nakuti kaum muslimin, memberikan jaminan keamanan bagi kaum musyrikin serta membuat senang kaum kafirin.

Menjelaskan kekafiran mereka, kebatilan dan kebejatannya tidaklah cukup di lembaran-lembaran ini.

Sungguh kalian wahai Ulama suu’ sebelum ini telah memberikan pengesahan untuk membunuh Juhaiman dan sekelompok orang dari ikhwannya. Inilah fatwa-fatwa kalian yang dengannya mereka di bantai yang hingga hari ini tersimpan [di bukukan] lagi menjadi saksi atas kebejatan kalian, namun demikian justru di katakan pada hari itu: “ tragedi ini di dalamnya timbul fitnah yang besar, sedangkan mengangkat senjata di dalam Al-Haram adalah fitnah, kekacauan, membunuh kaum tak berdosa, dan… dan… hingga akhir”.

Terus kalian dapatkan orang yang mentarqi [menambal seraya menutupi] kebatilan kalian… dan orang-orang yang suka menutupi kebejatan, kalianpun menutupi kebejatan kalian.

Kemudian kalian bolehkan bagi thoghut kalian [waliyul amri atau waliyyul khamr] fahd untuk memakai salib, terus malah di katakan [bahwa] masalahnya masih samar… ini medali dan lambang bukan salib yang nyata, dan para penambal pun menambal kebatilan kalian.

Kemudian kalian memberikan fatwa buat Imam kalian untuk memasukkan Amerika dan merekapun menetap di Jazirah.

Kemudian kalian memberikan fatwa untuk kebolehan meminta pertolongan kepada mereka [amerika] dalam menghadang Saddam Husein padahal kalian tidak pernah mengkafirkan Saddam atau tentaranya !!! bahkan dulu kalian mensponsori dia dan memberikannya semangat tatkala dia memerangi Rafidhah Iran, terus kalian menganut madzhab Khowarij dimana kalian mengkafirkannya karena sebab menginvansi kuwait lalu membunuh dan memerangi, dan karena itu kalian membolehkan meminta bantuan kepada orang-orang kafir untuk memerangi dia. Dan inilah mereka [pasukan amerika dan sekutunya] menetap di negeri kaum Muslimin dengan sebab fatwa-fatwa kalian.

{ yang kalian jadikan hujjah untuk mengkafirkan saddam berupa membunuh, memerangi, menginvansi adalah sudah ma’lum menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah bahwa ia tidak sampai pada kekafiran kecuali karena istihlal. SEDANGKAN KAMI TIDAK MENGKAFIRKAN SADDAM KARENA SEBAB HAL ITU, KARENA DIA BAGI KAMI ADALAH KAFIR BEJAT LAGI DI LUAR DIENUL ISLAM SEBELUM ITU DARI PINTU-PINTU YANG BANYAK, bukan disini tempat rinciannya }

Inilah kalian, telah mencopot jilbab rasa malu dan kalian menampakannya terang-terangan, dimana kalian menetapkan kebolehan membunuh orang Muslim Muwahhid dengan sebab dia membunuh orang kafir musyrik nashrani. Kalian keluarkan fatwa untuk membunuh empat orang dari kaum Muwahhidin pilihan, setelah tragedi pemboman Riyadh, padahal sesungguhnya Nabi shallallohu’ ‘alaihi wa salam bersabda: “orang Muslim tidak boleh di bunuh dengan sebab [dia membunuh] orang kafir”. [di riwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dari Hadist Ali bin Abi Tholib], maka para penambal itupun terperangah.

Dan orang yang masih sedikit memiliki rasa malu dari mereka berkata: “sesuatu bisa ditambal dan sesuatu yang lain tidak bisa di tambal”.

Kemudian kalian mengklaim ijam’ kaum muslimin atas keharaman perbuatan macam ini dan bahwa tergolong dosa yang paling besar dan kalian melupakan kebejatan-kebejatan para thoghut kalian yang tercerai-berai.

Namun kami mengatakannya dengan tegas…sesungguhnya ini semua tidaklah asing bagi kami. Ya bisa saja di anggap asing oleh orang selain kami dari kalangan orang yang tidak memiliki bashiroh tentang kalian [kibar ulama saudi] sebelum hari ini, dimana dia terheran-heran dan tercengang dengan sebab sikap-sikap semacam ini. Adapun Muwahhidin yang hatinya bersinar dengan cahaya wahyu, dia mengetahui benar jalan orang-orang kafir dan hukum Alloh terhadap thoghut kalian [imam kalian], terus melihat kalian dengan keadaan ini malah memberikan kepadanya [thoghut] kesetian dan loyalitas kalian, dimana kalian membai’atnya dan mengakuinya sebagai imamul muslimin, padahal dia tergolong jajaran thoghut yang mana Alloh memerintahkan kita di awal perintah-Nya untuk kafir terhadap mereka !!!

Siapa orang yang mengetahui ini dan memiliki bashiroh akannya, maka dia tidak heran dan tidak kaget dengan keadaan [sikap] yang lebih rendah dari sikap-sikap tadi atau sikap-sikap yang merupakan cabang darinya.

HAI BURUNG UNTA… KONDISI TELAH LENGGANG BAGIMU

MAKA SILAHKAN KAMU BERBUNYI SESUKANYA

Tapi hendaklah kalian tahu, setelah kedok kalian terbongkar bahwa umat ini akan melaknat kalian bila kalian tidak bertaubat !!!

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Alloh dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati. kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS.Al-Baqarah: 159-160]

Maka bertaubatlah kalian… dan adakanlah perbaikan… serta jelaskanlah Al-Haq kepada manusia…

Dan kalau tidak, maka bagaimanapun para thoghut itu menyanjung kalian, dan bagaimanapun mereka itu menghiasi fatwa-fatwa kalian yang membela kebatilan kalian dan mendirikan berbagai Hai’ah [lembaga] bagi kalian, maka tempat kembali kalian bila tidak bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menjelaskan Al-Haq, adalah tempat kembali orang yang telah Alloh Ta’ala firmankan: “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” [QS.Al-A’raf: 175-176]

Wahai sekalian Ulama…

Sesungguhnya sikap diam kalian

Tergolong hujjah bagi orang-orang bodoh di setiap zaman

Wahai sekalian ulama…

Telah lama tidur kalian hingga sekarang tiba…

Wahai sekalian ulama…

Berdirilah kalian secepatnya

Karena Alloh, tinggikan kalimatul Iman

Wahai sekalian ulama…

Bersikap jujurlah kalian

Tulus karena Alloh tanpa ada ketakutan

Alloh akan membela orang-orang yang tampil membela-Nya dan Alloh akan hinakan para pembela Syaithan.

{ dari bait Nasyid Ad-Durr Al-Madhum fi Nushratin Nabiyyil Ma’shum, karya Syaikh Al-Allamah Abdurrahman bin Muhammad Al-Jazaairy Hafidzhahulloh}

Penulis: Al-Allamah Al-Mujahid Al-Imam Abu Muhammad ’Ashim Al-Burqawi Al-Maqdisi Hafidzhahulloh

Yordania –penjara sawwaqoh- 16 shofar 1417 dari Hijrah Al-Musthofa Rasululloh shallallohu’ ‘alaihi wa salam

Sumber: Mimbar Tauhid Wal Jihad

Penerjemah:

Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman

Editor:

Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy

Risalah ini Kami persembahkan kepada Klaimer Salafi/Salafiyyun serta Para Ulama dan Da’i juga kaum Muslimin yang haus akan kebenaran yang hakiki dalam meniti Manhaj Tauhid dan Jihad.

Mohon Risalah yang mulia ini disebarluaskan dan diperbanyak kepada kaum Muslimin, Syukron.

NB: Al-Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman, Lc Hafidzhahulloh (Allohuma Fakka Asrohu) (Alumnus CumeLaude (Mumtaz) LIPIA tahun Ajaran. 1998-1999), adalah Penulis Buku Kandungan “ Laa Ilaaha Illalloh “ Versi Ahlussunnah wal Jama’ah, Terbitan: Pustaka Atstsuguur, Tangerang & Mantan Imam Besar Masjid Al-Sofwa, Lenteng Agung-Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar